1109.2019 Seni Sekolah Menengah Pertama terjawab 9. Berikut ini yang tidak termasuk dalam teori-teori seni adalah teori . a. mimesis d. formalistis b. instrumental e. abad 20 c. subjektif 10. Penggunaan poster untuk mempromosikan sebuah produk adalah fungsi seni sebagai . a. media informasi b. media kepercayaan c. media pemenuhan fisik
– Berikut adalah Kumpulan Soal Pilihan Ganda Berserta Kunci Jawaban Seni Budaya Tentang Memahami Konsep Seni yang terdiri dari 30 soal pilihan ganda. Dengan adanya soal latihan ini semoga bisa sebagai bahan pembelajaran dan latihan sebelum menghadapi ujian. 1. Seni dikenal dengan istilah cilpa, yang berasal dari bahasa …. A. Yunani B. Latin C. Sanskerta * D. Inggris E. Rusia 2. Kata seni disebut cilpa, yang artinya …. A. Indah B. Keindahan C. Estetis D. Berwarna * E. Monokrom 3. Teori yang mengatakan seni merupakan tiruan objek atau benda yang ada di alam atau yang sudah ada sebelumnya merupakan pengertian dari teori …. A. Mimesis * B. Subjektif C. Objektif D. Ekspresi seni modern E. Cita rasa 4. Seni yang dapat dinikmati dengan indra pendengaran telinga adalah seni …. A. Audio * B. Teater C. Suara D. Lukis E. Visual 5. Seni musik, seni sastra, dan seni suara termasuk jenis seni …. A. Kontemporer B. Kolonial C. Klasik D. Audio * E. Visual 6. Sinematografi pada film termask dalam kelompok seni …. A. Audio B. Visual C. Audiovisual D. Dua dimensi E. Tiga dimensi 7. Seni audiovisual adalah …. A. Seni yang dapat dinikmati oleh indra pendengaran dan penglihatan * B. Seni yang dapat dinikmati oleh indra pendengaran C. Seni yang dapat dinikmati oleh indra penglihatan D. Seni yang dapat dinikmati dengan cara dibaca E. Seni yang dapat dinikmati dengan cara didengar 8. Seni yang ada pada zaman kerajaan Hindu-Buddha, yaitu sekitar abad ke-4 sampai abad ke-17 adalah …. A. Seni tradisional B. Seni klasik * C. Seni kolonial D. Seni kontemporer E. Seni modern 9. Karya batik merupakan bagian dari seni …. A. Klasik B. Tradisional * C. Visual D. Kolonial E. Modern 10. Relief batu pada dinding candi termasuk seni …. A. Tradisional B. Kolonial C. Visual D. Klasik * E. Modern 11. Karya kaligrafi, busana muslim/muslimah, dan lagu-lagu rohani, termasuk karya seni yang memiliki fungsi …. A. Keagamaan * B. Kesehatan C. Artistik D. Guna E. Ekonomi 12. Berikut yang bukan merupakan karya seni yang memiliki fungsi pendidikan adalah …. A. Film ilmiah B. Lagu anak C. Alat peraga D. Film dokumenter E. Kaligrafi * 13. Seni yang diciptakan sebagai media ekspresi disebut sebagai karya seni murni dan dalam proses penciptaannya, hal yang terpenting untuk dipertimbangkan adalah aspek kegunaannya. Hal ini merupakan pengertian seni …. A. Kontemporer B. Modern C. Rupa D. Terapan * E. Tradisional 14. Berikut ini yang tidak termasuk dalalm hasil seni terapan adalah …. A. Kursi B. Meja C. Lukisan * D. Rak buku E. Lemari 15. Reklame termasuk seni yang memiliki fungsi …. A. Kesehatan B. Komunikasi * C. Guna D. Keagamaan E. Hiburan 16. Teori yang mengatakan seni bukanlah keindahan, melainkan wujud pengalaman atau perasaan seseorang, merupakan pengertian dari teori …. A. Mimesis B. Subjektif C. Objektif D. Ekspresi seni modern E. Cita rasa * 17. Bangunan khusus untuk tempat pertunjukan drama, gedungnya terbuka dan tanpa atap, dan dibangun di sekitar lereng-lereng bukit adalah …. A. Teraton B. Studio C. Mall D. Theatron * E. Panggung 18. Seni yang berfokus pada penggunaan dan permainan kata adalah …. A. Seni musik B. Seni tari C. Seni sastra * D. Seni suara E. Seni drama 19. Seni yang terbentuk dari perpaduan antara gerak dan nada adalah …. A. Seni musik B. Seni tari * C. Seni sastra D. Seni suara E. Seni drama 20. Seni yang dimulai sekitar tahun 1870-an sampai awal 1970-an adalah seni …. A. Seni klasik B. Seni tradisional C. Seni modern * D. Seni kontemporer E. Seni rupa 21. Persagi Persatuan Ahli-Ahli Gambar Indonesia lahir pada …. A. 23 November 1983 B. 22 Oktober 1983 C. 23 Juli 1983 D. 22 Agustus 1983 E. 23 Oktober 1983 * 22. Seni yang berfungsi sebagai sarana melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan merupakan fungsi seni sebagai …. A. Artistik B. Keagamaan C. Pendidikan D. Rekreasi atau hiburan * E. Kesehatan 23. Musik berperan sebagai stimulus yang dapat membawa kesmebuhan bagi pasien merupakan fungsi seni sebagai …. A. Artistik B. Keagamaan C. Pendidikan D. Rekreasi atau hiburan E. Kesehatan * 24. Nilai-nilai dalam kehidupan manusia yang bersifat mendasar sesuai hakikat serta citra manusia yang ditmapilkan dalam media seni merupakan nilai …. A. Kehidupan * B. Pengetahuan C. Keindahan D. Bentuk E. Kepribadian 25. Dalam aspeknya, seni dibagi menjadi …. A. 3 aspek B. 5 aspek C. 4 aspek * D. 2 aspek E. 7 aspek 26. Patung merupakan hasil contoh dari karya seni …. A. Seni rupa B. Seni dua dimensi C. Seni murni D. Seni tiga dimensi * E. Seni klasik 27. Yang tidak termasuk dalam tahap-tahap kegiatan berkaya seni adalah …. A. Memakai * B. Mengamati C. Menanyakan D. Menyajikan E. Mencoba 28. Seni yang memiliki nilai ideal, yang tercermin dalam nilai relegius, moral, dan historis adalah …. A. Nilai pengetahuan B. Nilai pakai C. Nilai bentuk D. Nilai kisah * E. Nilai formal 29. Bentuk yang telah mengalami distorsi dari bentuk lainnya merupakan bentuk …. A. Figurasi B. Figuratif C. Semiguratif * D. Semigurasi E. Nonfiguratif 30. Bentuk yang tidak lagi menggambarkan sisi alamiah, melainkan sisi atau bentuk abstrak adalah bentuk …. A. Nonfiguratif * B. Figuratif C. Semigurasi D. Figurasi E. Semiguratif Itu lah Kumpulan Soal Pilihan Ganda Berserta Kunci Jawaban Seni Budaya Tentang Memahami Konsep Seni semoga bermanfaat dan bisa menjadi bahan latihan untuk mengasah materi lebih dalam. Semoga bermanfaat.
MenurutImmanuel Kant menyatakan bahwa seni ialah suatu bentuk yang penampilan dan pengungkapannya tidak pernah menyimpang dari sebuah kenyataan & seni itu ialah meniru alam. 4. Leo Tolstoy Menurut Leo Tolstoy menyatakan bahwa Seni ialah suatu impian karena rumus rumus tidak mampu mengikhtiarkan sebuah kenyataan. 5. Plato dan Rousseau
Seni adalah aktivitas manusia untuk menciptakan berbagai produk/artefak rupa, pertunjukan, atau pendengaran yang mengekspresikan keahlian teknis, ekspresi seniman, pesan, kearifan, atau unsur ekstrinsik lainnya dari seniman itu sendiri agar dapat diapresiasi dan memberikan output estetis atau nilai-nilai lainnya kepada penikmatnya. Namun demikian, definisi seni adalah polemik yang tidak pernah berhenti sepanjang waktu. Seni adalah bidang keilmuan Soshum yang tidak memiliki patokan eksak. Perlu diingat bahwa pencarian lebih lanjut mengenai pengertian seni membutuhkan kajian studi khusus melalui filsafat seni. Setiap seniman juga tidak jarang memiliki pengertian atau definisi mereka pribadi mengenai seni. Akan tetapi kita dapat mengeksplorasi definisi-definisi seni beradasarkan berbagai pendapat yang telah mapan atau telah banyak diterima oleh para ahli. Kita juga dapat memulainya dengan cara menggunakan cara-cara umum terlebih dahulu untuk mendapatkan pijakan awal dalam pencarian. Setelah itu, baru kita dapat memiliki definisi sendiri untuk diri sendiri karena telah mengetahui pasti di mana saja batasan kotak definisi umum yang akan kita tanggalkan. Pengetahuan mendasar tentang pengertian seni diperlukan agar perkembangan seni tetap terarah berdasarkan temuan hakikat seni oleh para penyumbangnya dari masa ke masa. Berikut adalah beberapa pendapat pengertian seni menurut para ahli. Seni menurut Plato dan Rousseau adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya. Aristoteles mengungkapkan bahwa seni adalah harus dinilai sebagai suatu tiruan, yakni tiruan dunia alamiah dan dunia manusia. Berbeda dengan Plato, Aristoteles tidak memaksudkanya sekedar “tiruan belaka” menurutnya seni harus memiliki keunggulan “falsafi” yakni bersifat dan bernada “universal”. Seni menurut Leo Tolstoy adalah ungkapan perasaan pencipta yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis. Seni menurut Thomas Munro adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya. Seni menurut Brade adalah pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang membahagiakan jiwa spiritual manusia. Selain itu terdapat beberapa ahli yang dianggap berpengaruh besar terhadap definisi seni itu sendiri. Beberapa uraian mengenai pendapat para ahli seni ini akan diuraikan pada pemaparan di bawah ini. Clive Bell adalah filsuf seni klasik modern yang terkenal melalui gagasan significant form bentuk bermakna, Bell merupakan filsuf yang dipengaruhi jalur pemikiran plato tentang bentuk indah yang seolah-olah berada di luar bentuk karya itu sendiri. Menurutnya, semua system estetik dimulai dari pengalaman pribadi subjek tentang terjadinya emosi yang khas. Jika seseorang menatap karya seni, dalam dirinya akan timbul perasaan atau emosi yang khas, yang tidak sama dengan perasaan sehari-hari seperti marah, senang, sedih dan lain-lain. Perasaan emosi tersebut disebut emosi estetik. Setiap karya seni yang baik/berhasil akan membangkitkan perasaan emosi estetik tersebut. Leo Tolstoi 1828-1910 adalah sastrawan Rusia terkemuka yang terkenal melalui tulisan essainya yang berjudul Apakah Seni? What is art?. Tolstoi tidak menyetujui pendapat sederhana bahwa seni adalah aktivitas manusia yang menghasilkan sesuatu yang indah. Bagi Tolstoi seni membangkitkan perasaan yang pernah dialami oleh dirinya sendiri, dan dengan berbagai bahasa komunikasi dari gerakan, garis, warna, suara, atau bentuk yang diungkapkan dengan kata-kata, menyampaikan perasaan tersebut pada orang lain yang mungkin pernah merasakan hal yang sama juga; curahan hati. Hal itu disebut aktivitas seni. Hal yang tidak dapat dikomunikasikan melalui dialog sehari-hari disampaikan secara sadar melaui tanda-tanda eksternal tertentu dan diserahkan pada penerimanya yang sebetulnya pernah memiliki perasaan atau pengalaman yang sama. Menurut Tolstoi perasaan yang diekspresikan seniman itu beragam, dapat berupa perasaan yang kuat atau perasaan yang lemah, perasaan yang penting dan perasaan yang tidak berarti, perasaan baik dan perasaan buruk. Perasaan tersebut dapat meliputi perasaan kagum, perasaan cinta tanah air, perasaan gembira, perasaan bangga dan megah, perasaan humor, tentram dll. Semua jenis perasaan tersebut diterima lewat indera manusia yang memberikannya suatu pengalaman seni. Tolstoi memberikan tiga syarat utama untuk mengekspresikan perasaan atas pengalaman seni, yaitu Nilai ekspresi bergantung pada besar-kecilnya kepribadian seniman. Tolstoi menggunakan istilah individualitas seniman. Makin menonjol individualitasnya, makin kuat daya pengaruh pada penerimanya. Individualitas menekankan bobot sikap jiwa seniman. Nilai ekspresi bergantung pada besar-kecilnya kejelasan, kejernihan perasaan yang diungkapkannya. Seniman mendasarkan diri pada perasaan universal manusia, sehingga penerima seni dapat menemukan kembali perasaan yang sebenarnya telah dikenalnya juga, tapi mungkin jarang dirasakan. Nilai seni bergantung pada besar-kecilnya kejujuran seniman. Syarat ketiga inilah yang terpenting. Langer adalah filsuf seni Amerika yang tidak setuju pada pendapat semua seni itu sama, hanya materialnya yang berbeda. Prinsip-prinsipnya sama, teknik yang dilakukannya semua analog mengalir. Prinsip seperti itu disebut menjerumuskan dan tidak benar. Prinsip seni yang berlaku secara umum memang ada, tapi tidak banyak/tidak cukup. Langer menyebutkan adanya tiga prinsip, yaitu ekspresi, kreasi dan bentuk seni. Menurut Langer karya seni adalah bentuk ekspresi yang diciptakan bagi persepsi kita lewat indera dan pencitraan, dan yang diekspresikan adalah perasaan manusia. Pengertian perasaan disini adalah dalam lingkup yang luas, yaitu sesuatu yang dapat dirasakan, sensai fisik, penderitaan dan kegembiraan, gairah dan ketenangan, tekanan pikiran, emosi yang kompleks yang berkaitan dengan hidup manusia. Seperti Tolstoy, Langer juga menolak ekspresi perasaan berupa perasaan subjektif seniman pribadi. Seorang penulis tragedy tidak harus mengalami lebih dahulu kematian anggota keluarganya. Atau seorang penyair yang melukiskan seseorang yang patah hati tidak harus mengalami dahulu patah hati. Subjektifitas adalah ilusi, semua orang mungkin pernah sam-sama mengalami perasaan tersebut. Sedangkan menurut Soedarso Sp dalam Mikkes Susanto, 2002102 Seni adalah karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman batin disajikan secara indah atau menarik hingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada manusia lain yang menikmati” Melacak Pengertian Seni Pengertian seni selalu meninggalkan banyak pertanyaan. Seperti jika seni memberikan output berupa nilai estetis atau hal lain, apakah berarti produk seni itu sendiri bukan yang utama dalam karya seni? Jika seni itu berupa nilai, berarti penilaian individu akan sangat relatif, lalu apakah sah hal yang subjektif tersebut untuk dinilai atua bahkan bahkan dikritik? Jika nilai adalah poros utama seni, berarti seni bisa jadi dianggap tidak ada keberadaannya tanpa individu / publik yang mampu mengerti nilai yang diberikan oleh seni. Untuk itu mari kita lacak seni melalui berbagai aspek yang dapat menjadikannya ada’. Seni di Luar Wujudnya Kegiatan berkesenian menghasilkan atau meninggalkan produk/artefak rupa yang berwujud. Tetapi, yang disebut seni bukan hanya produknya itu sendiri, sebab seni juga mengandung nilai diluar benda/artefaknya sendiri. Seperti yang dijelaskan oleh Jakob Sumardjo “Apa yang disebut seni’ memang merupakan suatu wujud yang terindera. Karya seni merupakan sebuah benda atau artefak yang dapat dilihat, didengar, atau dilihat dan sekaligus didengar visual, audio dan audio-visual, seperti lukisan, music, dan teater. Tetapi, yang disebut seni itu berada di luar benda seni sebab seni itu berupa nilai. Apa yang disebut indah, baik, adil, sederhana, dan bahagia itu adalah nilai. Apa yang oleh seseorang disebut indah dapat tidak indah bagi orang lain.”Jakob Sumardjo, 2000 45. Darisini kita dapat menarik kesimpulan bahwa selain benda/tampilan fisiknya sendiri, seni terdapat pada nilai diluar fisik itu sendiri. Nilai Seni Nilai adalah tanggapan individu terhadap sesuatu seni berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya masing-masing. Tanggapan individu akan memberikan kualitas nilai tertentu sesuai dengan nilai-nilai seni yang dikenal dan dialami oleh individu tersebut. Sehingga seni menjadi sangat subjektif terhadap individu yang menilainya. Tentu saja hal ini baru terjadi kalau benda seni itu memang mengandung atau menawarkan nilai-nilai objektifnya. Relasi Seni Penelitian antropologis disuatu Negara Afrika menunjukkan bahwa nilai-nilai seni baru muncul jika penanggap seni memiliki pengalaman dan pengetahuan yang dikandung oleh benda seni. Karya Beethoven diputar di depan anak-anak Afrika yang sekolah setara SMU, dan ternyata beberapa anak dapat menikmati musik itu. Tetapi, ketika karya musik yang sama diputar di depan penduduk pedesaan yang belum pernah berhubungan dengan budaya Barat, banyak yang tidak bisa menilai apakah musik itu memberikan suasana sedih atau gembira. Seni baru ada jika terjadi dialog saling memberi dan menerima antara subjek seni penanggap dengan objek seni benda seni. Inilah yang dimaksud dengan relasi seni. Lalu bagaimana dengan orang yang tidak paham terhadap seni. Apakah mereka selamanya tidak dapat menjadi publik seni? Pentingnya Edukasi Seni Edukasi menjadi hal yang penting agar orang-orang yang belum mengerti seni dapat menjadi apresiator seni. Selain itu seni juga dapat diterima tanpa edukasi apabila jika wujud seni cukup populer, ringan dan mudah dipahami oleh kebanyakan masyarakat. Bukankah seharusnya seni dibuat sepopuler mungkin agar dapat menjamah seluruh kalangan masyarakat? Betul, hal itu sudah tidak dapat dibantah lagi, tapi dalam kasus tertentu terdapat beberapa karya seni yang tidak akan dimengerti oleh publik umum, seperti karya eksperimental, atau karya seni murni lain pada umumnya. Karya seni seperti ini juga sangat penting untuk dipahami dan diapresiasi walaupun belum aplikatif untuk diterapkan pada masanya. Karya-karya seni rupa murni hari ini ingin terus mengeksplorasi berbagai pengalaman-pengalaman baru yang dapat digali dari kekayaan khazanah seni; riset untuk masa depan seni. Dibutuhkan jembatan khusus agar masyarakat umum dapat memahami pekerjaan seniman yang membuat karya yang sulit dimengerti ini. Selain itu perputaran ekonomi juga dibutuhkan untuk mendanai berbagai kebutuhan karya eksperimental itu. Medan Seni Art World Dapat ditarik kesimpulan bahwa seni baru hadir setelah terjadi relasi antara subjek dan objek seni. Itupun belum cukup, seni harus didukung oleh berbagai individu/lembaga yang dapat menyokong kegiatan seni. Seni membutuhkan berbagai kesepakatan dan kerjasama antara sejumlah pemeran seni seperti seniman, kurator, galeri, kolektor, publik seni dan lain-lain. Inilah yang disebut dengan medan seni rupa. Seni tidak dapat berjalan atau dianggap ada tanpa adanya medan seni. Hal ini sangat penting untuk dipahami agar seniman dapat mengerti bahwa meskipun seni tidak memiliki aturan, atau pakem. Seni subjektif nilainya bukan berarti seni tidak memiliki standar. Untuk menciptakan karya seni yang bahkan tidak memiliki fungsi nyata, bukan berarti seniman dapat meracau tanpa melihat standar-standar tertentu. Karena pada akhirnya, karya seni tersebut harus melewati medan seni rupa jika ingin dianggap ada. Masih banyak hal yang dapat dibicarakan lebih jauh mengenai topik yang tidak pernah ada habisnya ini. Seniman berhak untuk menggunakan dan atau membuat pengertian seninya sendiri. Walaupun pada akhirnya semua harus dapat dipertanggungjawabkan ketika dihadapkan pada medan seni. Referensi Sumardjo, Jakob. 2000. Filsafat Seni. Bandung Penerbit ITB. Soedarso, SP. 2006. Trilogi Seni – Penciptaan, Eksistensi, dan Kegunaan Seni. Yogyakarta Badan Penerbit ISI Yogyakarta Tolstoy, Leo. 1996. What is Art?. Cambridge Hackett Publishing. edu .OUTLINE of TOLSTOY’S WHAT IS ART?. Minnesota State University Moorhead site, Diakses 27 Januari 2018. Graham, Gordon. 1997. Philosophy of the Arts. Repository KNC India, Diakses tanggal 2018-01-22,
Menurutpendapat dari Immanuel Kant, seni ialah sebuah keinginan karena menyatakan tidak bisa mengupayakan kebenarannya. 4. Menurut Aristoteles Menurut pendapat dari Aristoteles, seni ialah bagian yang pembeberan dan penampakan yang tidak pernah beralih arah dari kebenaran dan seni tersebut ialah mencontoh alam. 5. Menurut Leo Tolstoy
Cabang-Cabang Seni – Keberadaan seni selalu berkaitan erat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Seni telah berkembang dalam kurun waktu yang cukup lama. Hal tersebut karena manusia dapat menjadi subjek sekaligus objek dalam sebuah seni. Sama seperti disiplin ilmu lain yang memiliki cabangnya tersendiri, seni juga memiliki hal semacam itu. Pola sajian dalam cabang-cabang seni pasti kerap Grameds temui atau bahkan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Lalu, apa saja ya cabang-cabang seni itu? Apakah setiap cabangnya memiliki fungsi bagi kelangsungan hidup manusia? Dan apa contoh cabang-cabang seni itu secara nyata? Supaya Grameds lebih memahaminya, yuk simak ulasan berikut mengenai apa saja cabang-cabang seni itu! Pengertian SeniCabang-Cabang Seni1. Seni Rupa Visual Art Contoh Seni Rupa2. Seni Musik3. Seni TariContoh Seni Tari di Indonesia4. Seni DramaContoh Seni Drama di Indonesia5. Seni BudayaContoh Seni Budaya di IndonesiaRekomendasi Artikel Terkait Menurut KBBI, seni memiliki arti karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa, seperti tari, lukisan, dan ukiran.’ Sebenarnya, definisi mengenai seni itu universal dan menjadi polemik yang terus-menerus berlanjut. Menurut Selo Sumardjan, seni adalah kemampuan seseorang atau sekelompok orang untuk menciptakan impuls melalui salah satu unsur panca indera atau mungkin juga melalui kombinasi dari berbagai unsur panca indera, menyentuh rasa halus manusia dan lingkungan sekitarnya, sehingga melahirkan nilai-nilai keindahan pada impuls tadi. Sementara menurut Parker, seni merupakan ekspresi, suatu ungkapan, suatu maksud, dan perasaan yang tidak semata-mata dilakukan untuk tujuan praktis saja tetapi juga tujuan estetis. Lalu, menurut Sapirin, seni meliputi keseluruhan hal yang dapat menimbulkan getaran akan rasa keindahan pada manusia. Selain mengutamakan keindahan, seni ternyata juga dapat berpengaruh bagi pembelajaran dan pengembangan karakter suatu individu, lho… Cabang-Cabang Seni Seni memiliki cabang-cabangnya tersendiri, yakni seni rupa, seni musik, seni tari, seni drama, dan seni budaya. Supaya lebih memahaminya, yuk kita bahas masing-masing cabang seni rupa ini! 1. Seni Rupa Visual Art Seni rupa atau visual art merupakan salah satu cabang seni yang mengandalkan mata sebagai alat untuk mengamatinya. Mengapa indera penglihatan mata menjadi alat utama untuk mengamati seni rupa? Jawabannya adalah seperti yang dikemukakan oleh Sahman “Padanan kata seni rupa di dalam bahasa Inggris adalah Visual Art. Pada visual art, peranan mata sangat menentukan apakah dalam proses mencipta sejak dari pengamatan sampai kepada visualisasi gagasan, ataupun dalam proses apresiasi produk visualisasi itu. Orang yang buta warna, walaupun sepintas lintas matanya tampak beres-beres saja, tidak akan mampu menjadi perupa atau apresiator karya seni rupa yang kompeten.” Pendapat tersebut memang dinilai diskriminatif, karena pada kenyataannya, individu yang memiliki buta warna bahkan dapat menghasilkan sebuah karya seni rupa, walaupun memerlukan pendekatan tersendiri dalam upaya apresiasi karya-karyanya. Menurut Oswald Kulpe dalam “Garis Besar Estetika”, seni rupa dibagi atas tiga wujud, yakni Dua dimensi, yang memiliki unsur-unsur garis, cahaya, warna, bentuk, dan gerak. Contohnya seni lukis dan gambar. Tiga dimensi, yang memiliki unsur seperti dua dimensi tetapi terdapat unsur tambahan yang lebih menonjol yakni volume. Contohnya seni pahat dan ukir. Perpaduan antara unsur permukaan dan bentuk, contohnya seni arsitektur dan pertamanan. Berdasarkan fungsinya, seni rupa dibagi atas seni murni fine art yang lebih mengutamakan “keindahan” daripada kegunaannya; dan seni terapan applied art yang dibuat untuk tujuan praktis kehidupan manusia. Contoh Seni Rupa Seni lukis dan gambar termasuk dalam fine art atau seni murni yang lebih mementingkan nilai keindahan. Seni terapan atau applied art biasanya lebih mengutamakan tujuan penggunaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya lemari, kursi, meja, dan lain-lain. 2. Seni Musik Musik adalah salah satu sarana hiburan yang paling populer di kalangan masyarakat saat ini. Musik adalah bunyi yang diterima oleh manusia yang berbeda-beda berdasarkan sejarah, tempat, budaya, dan selera individu. Seni musik adalah karya seni manusia sebagai ungkapan isi hati dan gagasannya yang diwujudkan dalam bentuk bunyi atau suara yang teratur, memiliki irama dan melodi, serta harmonisasi yang dapat menggugah perasaan pendengarnya. Tidak semua jenis bunyi atau suara dapat disebut sebagai seni musik karena hanya dianggap sebagai “seni” apabila memiliki suara yang indah, merdu, dan harmonis sehingga dapat diterima baik di telinga pendengarnya. Seni musik memiliki tiga jenis dalam penerapannya yakni musik tradisional, musik modern, dan musik kontemporer. Musik tradisional menjadi jenis musik yang lahir dan berkembang karena pengaruh budaya, adat istiadat, kepercayaan dan agama dari daerah tertentu serta diwariskan oleh nenek moyang secara turun temurun. Lalu, musik modern adalah jenis musik yang muncul karena adanya budaya baru dan biasanya menggunakan alat yang lebih canggih untuk proses pembuatan instrumentalnya. Sementara Seni musik terbagi berdasarkan genre musiknya, yakni genre klasik, jazz, R&B, rap, reggae, dan lain-lain. Seni musik mempunyai beberapa fungsi di antaranya 1 fungsi religi, 2 fungsi komunikasi, 3 fungsi rekreasi, 4 fungsi komunikasi, 5 fungsi guna, dan 6 fungsi terapi. Bahkan, seni musik juga berperan penting dalam proses pembelajaran yakni membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa, serta membina perkembangan estetika siswa dalam upayanya berkarya seni. 3. Seni Tari Menurut Zahrain, tari adalah salah satu jenis gerak selain senam, bela diri, akrobatik atau pantomime. Sehingga dapat disebut bahwa seni tari adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia yang unik dan indah. Unsur-unsur dalam seni tari secara umum adalah gerak, ritmis, keindahan dan ekspresi. Dalam masing-masing unsur tersebut terdapat keunikan yang mewakili rasa, estetika, dan semangat penarinya. Selain itu, seni tari juga memiliki unsur iringan yang berupa nada, ritme, irama, dan jumlah alat musik yang digunakan dalam proses mengiringi tariannya. Sementara pada unsur-unsur khusus dari seni tari meliputi unsur ruang, tenaga, dan waktu. Ruang ini berkaitan dengan posisi, tingkatan, dan waktu. Posisi misalnya menghadap ke depan, memutar, dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari-hari, seni tari memiliki beberapa fungsi yakni sebagai sarana upacara sebagai sarana hiburan sebagai media pergaulan sebagai terapi sebagai pendidikan sebagai seni pertunjukan sebagai pengembangan bakat dan minat individu Di Indonesia, seni tari telah berkembang secara turun-temurun menjadi tari tradisional dan dimiliki oleh setiap daerah. Beda daerah beda pula gerakan dan lantunan musik pengiringnya. Misalnya, pada tari tradisional di Jawa dan Yogyakarta, terdapat gerakan tangan khusus seperti ngithing, ngepel, dan ngeruji. Bahkan ada juga beberapa jenis tarian tradisional yang memperagakan aksi kerasukan makhluk halus sebagai bagian penting dari tarian tersebut. Contoh Seni Tari di Indonesia Tari Bapang dari Malang Tari Ganongan yang merupakan bagian dari tari Reog Ponorogo berasal dari Jawa Timur Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur Tari Gandrung dari Banyuwangi, Jawa Timur Tari Singo Ulung dari Bondowoso, Jawa Timur Tari Kecak dari Bali 4. Seni Drama Drama memiliki pengertian secara luas dan sempit. Secara luas, drama bermakna sebagai bentuk tontonan yang memiliki cerita dan dipertunjukkan kepada masyarakat banyak. Sementara secara sempit, drama bermakna sebagai kisah hidup manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang diproyeksikan ke atas panggung. Dalam seni drama, terdapat dialog dan gerak yang didasarkan pada naskah dengan didukung tata panggung, tata lampu, tata musik, tata rias, hingga tata busana. Seni drama merupakan cabang seni yang memuat perpaduan dari sejumlah cabang seni lainnya, yaitu seni sastra berupa naskah ceritanya seni lukis tata rias dan tata panggungnya seni musik dalam musik pengiringnya seni tari dalam gerak-gerik pemainnya seni peran pemeranan tokohnya Seni drama juga berkembang secara turun temurun oleh nenek moyang yang disebut sebagai drama tradisional. Dalam seni drama tradisional, biasanya tidak menggunakan naskah, sehingga watak tokoh, dialog, dan gerak-geriknya bergantung pada pemainnya. Contohnya adalah ketoprak dari Jawa Tengah, Ludruk dari Jawa Timur, Lenong dari Betawi, dan lain-lain. Contoh Seni Drama di Indonesia Seni drama Ludruk dari Jawa Timur Seni drama Ketoprak dari Jawa Tengah 5. Seni Budaya Kata seni dan budaya menjadi dua kata yang berkaitan dan tidak terpisahkan. Hal tersebut karena sebuah seni tercipta dari keberadaan budaya dalam suatu daerah. Seni budaya adalah segala sesuatu yang telah diciptakan oleh manusia atau sekelompok manusia mengenai bagaimana cara hidup berkembang secara bersama di suatu daerah yang memiliki unsur estetika secara turun-temurun. Seni budaya sejatinya telah berkembang secara turun-temurun oleh nenek moyang di Nusantara ini. Bentuk keseniannya muncul dan berkembang di setiap wilayah Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke. Jenis dari seni budaya nusantara misalnya musik tradisional, tarian tradisional, bahasa tradisional, rumah adat tradisional, dan lain-lain. Keberadaan seni budaya nusantara ini jelas memiliki fungsi nyata bagi kehidupan manusia, yakni fungsi praktis dan fungsi estetis. Dalam fungsi praktis, karya dalam seni budaya dijadikan sebagai pemenuhan kebutuhan manusia secara fungsional. Misalnya kursi, meja, rumah adat, dan lain-lain. Sementara dalam fungsi estetis, karya dalam seni budaya digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan manusia dalam hal dekorasi. Misalnya keberadaan candi atau pura dijadikan sebagai kebutuhan ritual masyarakat. Contoh Seni Budaya di Indonesia Rumah Bubungan Tinggi dari Kalimantan Selatan Rumah Lontik dari Jambi Rumah Gadang dari Minangkabau, Sumatera Barat Rekomendasi Artikel Terkait Rumah Adat Aceh Rumah Adat Sumatra Aceh Nama Tarian Daerah di Indonesia Ragam Budaya Sunda Alat Musik Melodis Alat Musik Ritmis Macam Alat Musik Modern dan Tradisional Jenis Genre Musik ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Berikutini sejarah teori sel dari penemuan awal sampai perkembangannya hingga saat ini: 1. Penemuan Awal. Sejarah teori sel juga tidak lepas dari sejarah keberadaan alat pembesar mutakhir, yakni mikroskop. Alat mikroskop ini pertama kali ditemukan dengan dua lensa (majemuk) pada kesudahan masa zaman ke-16. Teori Estetika – Apakah Grameds suka dengan hal- hal yang indah atau estetik? Setiap orang pasti mendambakan keindahan, termasuk dalam kehidupannya. Itulah sebabnya estetika selalu dekat dengan kehidupan kita sehari- hari. Namun lebih jauh keindahan berkaitan dengan teori estetika yang lebih luas lagi. Artinya untuk mencapai rasa keindahan atau estetika tersebut seseorang memerlukan referensi tentang apa yang akan dirasakan atau dinilai sebagai suatu keindahan. Agar bisa lebih memahami tentang keindahan, Grameds bisa simak penjelasan tentang teori estetika berikut ini Pengertian Estetika1. Bruce Alisopp2. Herbert Read3. Moris4. Dra. Artini Kusmiati5. Kattsoff Dalam Element of Philosophy6. Van Mater Ames Dalam Collier’s Encyclopedia7. AA Djelantik Dalam Estetika Suatu Pengantar 19998. William Haverson Dalam estetika Terapan 1989Teori Estetika1. Teori Estetika Formil2. Teori Estetika Ekspresionis3. Teori Estetika PsikologisAspek EstetikaUnsur – Unsur Estetika1. Unsur Bentuk2. Unsur Warna3. Unsur Tema4. Unsur Motif HiasFungsi EstetikaManfaat EstetikaContoh Nilai Estetika1. Menonton Pertunjukan2. Keindahan Lukisan3. Kecantikan Istilah estetika secara etimologis berasal dari bahasa Latin aestheticus dan dalam bahasa Yunani yang berarti rasa atau hal- hal yang bisa diserap oleh panca indera. Estetika juga dianggap sebagai cabang ilmu filsafat yang membahas tentang keindahan yang didalamnya ada seni dan alam semesta. Dari etimologis kata tersebut, estetika adalah suatu hal yang mempelajari keindahan dari suatu bentuk objek atau daya impuls dan pengalaman estetik dari penciptaan dan pengamatannya. Kita mungkin lebih akram estetika sebagai sebuah keindahan, yakni memiliki banyak makna dan arti bagi setiap persepsi orang, termasuk menentukan ukuran dan standar estetika itu sendiri. Itulah sebabnya setiap orang biasanya memiliki pengalaman estetikanya masing-masing pada suatu bentuk objek tertentu. Hal tersebut terjadi karena setiap orang memiliki penilaian dan kriteria keindahannya masing- masing, namun estetika tetap memiliki dasar teorinya. Dalam perkembangannya kita mungkin lebih popular dengan teori estetika barat. Negara Korea Selatan, Jepang, Hongkong, dan Negara- Negara kebangkitan baru adalah bentuk contoh Negara yang telah luruh dalam estetika barat. Hal tersebut menandakan adanya peleburan diri dalam materialisme Barat dan menjasmani seluruh kearifan estetika barat dalam wujud artefak maupun nilai estetika Barat secara substansial dan eksistensial. Padahal di luar wacana tersebut, estetika justru masuk dalam kategori sesuatu yang primitif dan terpinggirkan. Untuk mengenal pengertian estetika secara mendalam, berikut ini pengertian estetika berdasarkan pendapat para ahli 1. Bruce Alisopp Estetika adalah sebuah kajian ilmu pengetahuan yang mempelajari terkait sebuah proses dan aturan- aturan dalam penciptaan suatu objek karya seni. Kajian ini diharapkan dapat menimbulkan perasaan positif bagi seseorang untuk melihat dan merasakan suatu karya. 2. Herbert Read Arti estetika adalah suatu kesatuan dan hubungan antara bentuk penyerapan indra manusia dengan karya itu sendiri. Seseorang biasanya menganggap bahwa estetika adalah seni yang akan selalu memiliki nilai keindahan sosial. Anggapan tersebut justru membuat seseorang menjadi kesulitan dalam mengapresiasi seni itu sendiri karena menurut Herbert Read seni itu tidak selalu harus mengandung nilai keindahan. 3. Moris Pengertian estetika menurut Moris adalah sama dengan seni karena ia menganggap bahwa estetika dapat dikenakan pada berbagai objek. Biak yang indah atau tidak indah sekalipun. A juga mengungkapkan bahwa estetika adalah suatu objek seni atau art. 4. Dra. Artini Kusmiati Estetika adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan sensasi keindahan yang bisa dirasakan seseorang jika memiliki kalian yang harmonis antara elemen yang ada di dalam objek tertentu. 5. Kattsoff Dalam Element of Philosophy Estetika adalah segala bentuk kajian tentang hal- hal yang berkaitan dengan seni. 6. Van Mater Ames Dalam Collier’s Encyclopedia Estetika adalah suatu telaah tentang penciptaan, apresiasi, dan kritik untuk karya seni dalam konteks kaitannya dengan seni dan kegiatan manusia dalam peranan seni untuk perubahan dunia. 7. AA Djelantik Dalam Estetika Suatu Pengantar 1999 Estetika adalah suatu kajian ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang berkaiatan dengan keindahan dan mempelajari semua aspek yang ada di dalamnya. 8. William Haverson Dalam estetika Terapan 1989 Estetika merupakan segala hal yang berkaitan dengan sifat- sifat dasar dari nilai-nilai non normal pada suatu karya tertentu. Teori Estetika Secara garis besar, teori estetika dibagi menjadi tiga seperti berikut ini 1. Teori Estetika Formil Teori estetika formil banyak berhubungan dengan seni- seni klasik dan pemikiran- pemikiran klasik pula. Teori estetika ini mengungkapkan bahwa keindahan pada luar bangunan berhubungan dengan persoalan bentuk dan warna. Teori ini kemudian menggap bahwa keindahan adalah hasil formil dari suatu ketinggian, ukuran atau dimensi, lebar, dan sebuah warna atau kombinasinya. Rasa indah kemudian menjadi emosi langsung yang mengakibatkan bentuk tanpa harus memandang konsep-konsep lainnya. Teori formil mengadopsi konsep ideal yang sifatnya absolut dan bertujuan pada bentuk- bentuk yang indah dan mengarah pada mistik. 2. Teori Estetika Ekspresionis Teori estetika ekspresionis mengungkapkan bahwa keindahan tidak selalu terjelma dari sebuah bentuk, namun juga berasal dari maksud dan tujuan dari ekspresi onjek tersebut. Teori ini menganggap bahwa keindahan karya seni tergantung dari apa yang diekspresikannya. Dalam bidang arsitektur, keindahan dihasilkan oleh ekspresi paling sempurna antar kekuatan gaya tarik dan kekuatan bahan atau materialnya. Kemudian saat ini kekuatan dasar utama dari keindahan arsitektur adalah ekspresi fungsi atau kegunaan suatu bangunan tersebut pada titik tujuan yang ingin dicapai. 3. Teori Estetika Psikologis Dalam teori estetika psikologis, ada tiga aspek yang menjadi dasar utama seperti berikut ini Keindahan dalam arsitektur adalah bentuk irama yang mudah dan sederhana. Dalam bidang kajian arsitektur pengamat kemudian juga merasakan dirinya ikut mengerjakan apa yang dilakukan bangunan tersebut secara sederhana, mudah, dan lebih luwes. Keindahan adalah bentuk akibat dari emosi yang hanya bisa ditunjukan dengan prosedur psikoanalitik. Karya seni kemudian bisa mendapat kekuatan estetikanya dari reaksi seseorang secara keseluruhan yang bisa jadi berbeda-beda. Keindahan adalah bentuk akibat dari rasa kepuasan pengamat atau penikmat terhadap objek karya itu sendiri. Ketiga teori estetika di atas adalah bentuk manifestasi untuk menerapkan keindahan dai macam-macam sudut pandang objek yang dinilai. Baik secara emosional, mistik, dan ilmiah atau intelektual. Aspek Estetika Perlu Grameds ketahui bahwa seni akan selalu berhubungan dengan estetika karena seni menjadi suatu keindahan tersendiri. Merujuk pada pengertian estetika sebagai kajian ilmu baik itu filsafat atau ajaran tentang seni dan keindahan dan anggapan manusia tentangnya, yakni kepekaan terhadap seni dan keindahan tersebut. Estetika adalah salah satu tolak ukur untuk kemudian menilai apakah sebuah seni tertentu bisa dikatakan bagus atau tidak. Dalam kajian estetika sendiri ada tiga aspek yang bisa digunakan untuk menjadi acuan penilaian karya seni. Yakni Absolutisme, Anarki, dan Relativisme seperti berikut ini Absolutisme adalah bentuk penilaian sebuah karya seni yang sifatnya mutlak dan tidak dapat ditawar atau diganggu gugat. Bentuk penilaian ini didasari pada hal konvensi atau bentuk aturan yang telah ditentukan. Anarki adalah bentuk penilaian yang berdasarkan pada pendapat setiap orang yang sifatnya subjektif fan tidak perlu lagi adanya bentuk pertanggungjawaban. Penilaian ini tetap didasari pada aturan seni yang berlaku namun disesuaikan dnegan pengalaman dan prespekti seseorang atas pandangannya tentang seni. Relativisme adalah bentuk penilaian seseorang yang sifatnya tidak mutlak atau tidak absolut dan masih bersifat objektif. Artinya masih mempertimbangkan banyak hal dengan aturan- aturan yang berlaku. Unsur – Unsur Estetika Ada beberapa unsur estetika yang perlu Grameds perhatikan jika ingin mengkaji tentang nilai estetika suatu objek seni. Berikut ini unsur- unsur estetika yang perlu dipertimbangkan dalam sebuah objek seni 1. Unsur Bentuk Unsur bentuk atau disebut juga shape berpengaruh untuk daya tarik suatu objek. Secara umum bentuk objek ini terdiri dari dua jenis, yakni dua dimensi dan tiga dimensi. Bentuk dua dimensi tidak memiliki volume dan datar, seperti foto, lukisan, hiasan dinding, dan sebagainya. Bentuk tiga dimensi memiliki volume, ruang, dan kedalaman, seperti patung. Tas, pakaian, dan sebagainya. 2. Unsur Warna Warna juga dapat mempengaruhi penampilan suatu objek. Biasanya pemilihan warna akan disesuaikan dengan orang yang akan menggunakannya. Contohnya selera warna pakaian anak muda cenderung memiliki sifat berbeda dengan pemilihan warna seseorang yang sudah tua. 3. Unsur Tema Tema adalah bentuk ide atau gagasan yang ingin disampaikan oleh pencipta objek atau sebuah karya seni kepada penikmat seni atau orang lain secara lebih luas. Unsur tema umumnya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu, contohnya adat istiadat, kondisi geografis, kondisi budaya, dan sebagainya. 4. Unsur Motif Hias Unsur motif hias adalah pola atau bentuk gambar yang menjadi hiasan pada objek atau produk seni tertentu. Tujuan adanya motif hias adalah menambah nilai estetika atau keindahan pada objek seni pada ketentuan atau standar tertentu. Fungsi Estetika Setelah mengetahui beberapa konsep tentang teori estetika, Grameds juga perlu mengetahui fungsi dari keindahan itu sendiri. Dalam praktiknya, estetika sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari saat kita menilai segala hal, baik dan buruk menggunakan konsep teori estetika. Ilmu estetika adalah kajian yang mempelajari tentang segala hal yang berkaitan dengan keindahan dan mempelajari berbagai aspek yang kita sebut dengan keindahan. Teori estetika tidak hanya mengutamakan keindahan suatu karya seni, melainkan segala sesuatu tentang aspek kehidupan yang lebih luas dan berkaitan dengan keindahan. Baik kaitannya dengan ilmu pengetahuan, emosi, kejiwaan, dan sebagainya. Estetika juga bisa kita fungsikan untuk menilai hal yang dianggap baik atau buruk dalam konteks kehidupan yang lebih luas. Manfaat Estetika Sebagai salah satu bagian dari kajian ilmu pengetahuan, estetika menjadi hal yang penting untuk dipelajari. Baik bagi para akademisi, praktisi, kritikus, seniman, atau mereka yang terlibat dalam dunia seni. Manfaat mempelajari teori estetika adalah sebagai berikut Mendalami pemaknaan tentang rasa indah terutama dalam sebuah kesenian Memperluas pengetahuan dan penyempurnaan pemaknaan terkait unsur yang objektif untuk membangkitkan rasa indah pada manusia dan faktor objektif yang mempengaruhinya Dapat memperluas pengetahuan dan penyempurnaan dalam pemaknaan unsur subjektif yang berpengaruh pada kemampuan menikmati rasa keindahan Memperkuat rasa cinta pada kesenian dan kebudayaan dengan mempertajam kemampuan apresiasi atau menghargai suatu objek kesenian Dapat memupuk kehalusan rasa Dapat memperdalam pemaknaan pada ketertarikan wujud kesenian dengan tata kehidupan yang lebih luas, budaya, dan aspek ekonomi yang bersangkutan Menguatkan kemampuan menilai karya seni secara tidak langsung dalam mengapresiasi Meningkatkan kewaspadaan pada pengaruh- pengaruh negatif perusak mutu atau kualitas kesenian, bahkan yang berbahaya untuk kelestarian aspek- aspek dan nilai- nilai tertentu dalam sebuah kebudayaan Memperkokoh masyarakat dalam meyakini kesusilaan, moralitas, kemanusiaan, dan ketuhanan dalam diri masing- masing Dapat melatih kedisiplinan dalam cara berpikir sehingga mampu mengatur pemikiran secara sistematis. Hal ini dapat membangkitkan potensi diri untuk berfalsafah dan memberikan kemudahan untuk menghadapi segala permasalahan dan memberi wawasan luas, baik secara spiritual atau psikologis Perlu Grameds ketahui bahwa konsep teori tentang keindahan di Indonesia sudah ada sejak zaman dahulu, bahkan saat manusia masih sangat primitif. Berjalannya waktu konsep estetika pun terus berkembang dari hal yang sederhana menjadi lebih kompleks dan bermakna. Contoh Nilai Estetika Lebih konkretnya, Grameds bisa mengenali estetika tersebut yang sebenarnya dijumpai di lingkungan sekitar. Berikut ini contoh- contoh estetika yang sering Grameds jumpai sehari- hari 1. Menonton Pertunjukan Sebuah pertunjukan adalah salah satu bentuk estetika yang bisa kita nikmati. Menonton pertunjukan tertentu juga bergantung pada selera estetika masing- masing orang. Misalnya pada pertunjukan drama kolosal tidak semua kalangan menyukainya, namun bagi sebagian orang pertunjukan tersebut memiliki nilai- nilai estetika tersendiri. Hal tersebut menunjukan bahwa estetika sangatlah bersifat subjektif, bergantung pada pengalaman pemikiran dan rasa seseorang pada sebuah kesenian. Pertunjukan pada dasarnya berupaya untuk menampilkan hal- hal yang memiliki nilai dengan beragam tema atau konteks. Misalnya pertunjukan arak-arakan dugderan yang menunjukan bentuk akulturasi budaya yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat sebagai identitas keberadaannya di dalam suatu sistem sosial. 2. Keindahan Lukisan Grameds pasti sudah tidak asing dengan berbagai macam lukisan karena estetika biasanya erat dengan karya seni gambar ini. Karya lukisan kemudian memiliki bentuk ekspresi diri yang bisa ditangkap oleh orang dengan berbeda- beda persepsi. Dengan komposisi unsur- unsur estetika di dalam lukisan tersebut justru memperluas pemaknaan bagi penikmatnya. Mungkin Grameds pernah merasa begitu terpesona ketika melihat suatu lukisan dengan alasan tertentu. Misalnya karena kombinasi warnanya yang bagus, bentuk lukisannya yang menawan, atau konsep gagasan dalam lukisan tersebut yang membawa pesan tersendiri bagi Grameds. Itulah sebabnya lukisan ini sudah jadi barang yang wajar sebagai hiasan ruangan untuk memperindah dan memberikan kesan tertentu untuk sudut- sudut rumah. 3. Kecantikan Mengapa kecantikan dikatakan sebagai sebuah contoh estetika? Kecantikan adalah konsep penilaian pada penampilan seseorang, meskipun pada praktiknya kecantikan dapat diartikan lebih luas lagi. Tidak hanya berkutat pada manusia, terutama seorang perempuan. Kecantikan ini kemudian memiliki nilai nilai yang dapat membuat seseorang untuk menobatkannya pada standar tertentu. Akhirnya Kita pun memiliki standar kecantikan masing- masing sesuai dengan anggapan dan referensi yang kita punya tentang sebuah kecantikan. Mungkin Grameds sudah tidak asing dengan istilah “cantik itu relatif” maka aspek estetika lah yang kemudian kita gunakan untuk menentukan hal tersebut. Nah, itulah penjelasan tentan teori estetika, mulai dari pengertian, teorinya, aspek, unsur, fungsi, manfaat, sampai contoh- contohnya dalam kehidupan sehari- hari. Apakah Grameds merasa sudah paham dengan estetika tersebut? Pada dasarnya setiap manusia memiliki referensi masing- masing tentang suatu keindahan dalam kehidupannya. Itulah sebabnya setiap orang akhirnya dapat menentukan nilai estetika pada objek apapun, termasuk karya seni. Jadi mudahnya kita bisa saya menilai suatu gambar jelek atau buruk karena kita sudah memiliki preferensi sendiri tentang estetika, meskipun secara sesederhana mungkin. Karena sifatnya yang tidak absolut membuat kita perlu belajar banyak hal tentang estetika agar bisa memahaminya dengan baik. Jika Grameds ingin mempelajari tentang teori estetika lebih dalam maka bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca tentang teori estetika, baik dalam kajian ilmu filsafat maupun agama Selamat belajar. SahabatTanpabatas. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien g3sFgX.
  • 9ic3png910.pages.dev/75
  • 9ic3png910.pages.dev/358
  • 9ic3png910.pages.dev/422
  • 9ic3png910.pages.dev/102
  • 9ic3png910.pages.dev/558
  • 9ic3png910.pages.dev/78
  • 9ic3png910.pages.dev/85
  • 9ic3png910.pages.dev/279
  • berikut ini yang tidak termasuk dalam teori teori seni adalah