2 Orang tua yang selalu memberikan semangat melalui doa dan kasih sayangnya tak pernah terhenti 3. M. Salis Yuniardi, M.Psi. Ph.D. selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang 4. Dr. Latipun, M.Kes dan Adhyatman Prabowo, M.Psi selaku pembimbing yang telah memberikan arahan, membimbing, dan waktu luangnya untuk membantu Berikut ini adalah latihan soal Ulangan Tengah Semester 2 mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk adik-adik yang duduk di bangku Sekolah dasar kelas 5. I. Berilah tanda silang x pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar ! 1. Orang yang berperan dengan watak tertentu dalam cerita disebut .... a. alur b. tokoh c. latar d. amanat 2. Gagasan utama yang dapat dijadikan landasan pengembangan karangan disebut .... a. judul b. tema c. isi d. lokasi 3. Orang yang membaca puisi disebut .... a. narator b. deklamator c. diktator d. puisitor 4. Usaha mebel banyak ditekuni masyarakat yang tinggal di daerah penghasil rotan. Beberapa jenis produk berbahan rotan digunakan sebagai perabot rumah tangga seperti meja, kursi, lemari, dan rak piring. Produk tersebut juga banyak diminati wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Bahkan, beberapa produk berbahan dasar rotan sudah diekspor ke mancanegara. Teks di atas termasuk .... a. teks berita b. teks narasi c. cerita rakyat d. cerita pengalaman 5. Pikiran pokok teks di atas adalah .... a. Kerajinan rotan b. Wisatawan di Indonesia c. Daerah penghasil rotan d. Komoditas ekspor Indonesia 6. Kalimat tanya yang sesuai teks di atas adalah .... a. Apa sajakah jenis produk kerajinan rotan? b. Kapankah usaha kerajinan rotan berkembang? c. Siapakah pelopor usaha kerajinan rotan di Indonesia? d. Di daerah manakah terdapat rotan dengan mutu terbaik? 7. Dibawah ini kalimat yang mengungkapkan kekaguman adalah .... a. Wah, kamu hebat sekali! b. Wow, pantas saja dia pandai! c. Ah, hanya begitu saja ! d. Subhanallâh, gadis kecil itu sungguh menawan! 8. Kegiatan mengenalkan suatu produk melalui media tertentu disebut .... a. pamer b. promosi c. produksi d. presentasi 9. Perhatikan petunjuk berikut! 1. Bacalah teks dengan saksama! 2. Catatlah hal-hal penting dalam teks! 3. Susunlah hal-hal penting tersebut dengan kalimat yang runtut! 4. Boleh menambah beberapa kata yang diperlukan. 5. Tidak boleh mengubah susunan gagasan asli teks. Petunjuk di atas merupakan langkah-langkah membuat .... a. prosa b. karangan c. ringkasan d. cerita pengalaman 10. Berikut bukan termasuk ciri-ciri ringkasan yang baik adalah .... a. menulis bacaan secara runtut b. bahasanya singkat dan jelas c. ditulis dengan kata-kata sendiri d. mudah dimengerti orang lain 11. Masalah yang mengandung kebenaran atau berdasarkan kenyataan disebut .... a. aktual b. faktual c. berita a. fiktif 12. Sebelum menanggapi suatu permasalahan, sebaiknya kita .... a. bertanya pada orang lain b. mencari cara supaya tanggapan kita diterima c. berlatih terlebih dahulu agar lebih percaya diri d. mengetahui pokok permasalahan yang akan kita tanggapi 13. Sebelum melakukan wawancara, sebaiknya kita .... a. menyusun daftar pertanyaan b. membuat laporan hasil wawancara c. mencatat penjelasan dari narasumber d. menggali informasi tentang narasumber 14. Saat mewawancarai narasumber, sebaiknya kita .... a. menggali identitas narasumber b. membuat laporan hasil wawancara c. terus-menerus menatap mata narasumber d. mencatat jawaban dan penjelasan dari narasumber 15. Setelah melakukan wawancara, sebaiknya kita .... a. membuat laporan hasil wawancara b. mencatat penjelasan dari narasumber c. menggali informasi tentang narasumber d. menyusun daftar riwayat hidup narasumber 16. Berikut yang tidak termasuk isi laporan hasil wawancara adalah .... a. waktu dan tempat dilakukannya wawancara b. kesimpulan tentang isi wawancara c. honor untuk narasumber d. naskah wawancara yang berisi daftar pertanyaan dan penjelasan 17. Cerita rakyat yang tidak diketahui pengarangnya disebut .... a. anonim b. antonim b. sinonim c. sinopsis 18. Percakapan yang dilakukan oleh satu orang disebut .... a. monolog b. dialog c. prolog d. epilog 19. Pemeran wanita dalam sebuah drama disebut .... a. aktor b. sutradara c. aktris d. akting 20. Drama merupakan kombinasi antara seni .... a. tari dan lukis b. pentas dan lukis c. tari dan sastra d. sastra dan pentas 21. Berikut ini hal-hal yang tidak perlu diperhatikan dalam mementaskan naskah drama adalah .... a. membaca teks drama dengan seksama b. memilih tokoh yang tepat untuk memerankan setiap tokoh cerita c. menghafalkan dialog dan mengingat kapan saatnya untuk berdialog d. tidak mengenali karakter tokoh cerita yang akan diperankan 22. Membaca sekilas baik dilakukan untuk membaca bacaan-bacaan yang sifatnya .... a. terperinci b. ringan c. sulit d. lucu 23. Membaca sekilas mempunyai tujuan untuk .... a. mengetahui informasi-informasi penting b. mencari jalan keluar atas suatu permasalahan c. mengisi waktu luang d. melatih kekuatan ingatan 24. Di bawah yang termasuk membaca sekilas adalah membaca .... a. kamus b. koran c. dongeng d. novel 25. Tuturan yang berisi tentang terjadinya suatu peristiwa disebut .... a. prosa b. puisi c. karangan d. cerita 26. Berikut ini yang termasuk cerita fabel adalah .... a. Malin Kundang b. Sangkuriang c. Keong Mas d. Kancil dan Keong 27. Ekpresi wajah yang berubah-ubah dalam drama disebut .... a. mimik b. amanat c. alur d. tokoh 28. Perkenalan, perkelahian, dan penyelesaian merupakan tahap-tahap dari .... a. alur cerita b. amanat c. latar belakang d. judul cerita 29. Puisi yang tidak terikat oleh rima, irama, serta penyusunan larik, bait, dan suku kata disebut .... a. pantun b. syair c. prosa d. puisi bebas 30. Rasanya manis tumbuhan tebu Di buat bumbu itu lengkuas Bahagianya hati dipenuhi ilmu Jiwanya besar wawasannya luas Puisi di atas adalah jenis .... a. syair b. gurindam c. pantun d. prosa II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar! 1. Suatu cara menyajikan karangan yang pendek dan singkat disebut .... 2. Penyajian kembali suatu karangan asli dalam bentuk singkat disebut .... 3. Salah satu unsur cerita adalah plot. Unsur plot disebut juga .... 4. Naskah drama disebut .... 5. Orang yang memberikan arahan dalam drama disebut .... 6. Ringkasan cerita dari sebuah drama disebut .... 7. Cara pengarang dalam membawakan cerita disebut .... 8. Cerpen anak digolongkan sebagai cerita .... 9. Unsur-unsur yang membangun cerpen disebut .... 10. Jika ingin mencari arti sebuah kosakata berbahasa Indonesia, kita dapat membuka KBBI. Kepanjangan KBBI adalah .... III. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan uraian yang tepat! 1. Jelaskan yang dimaksud dengan membaca sekilas atau skimming ! 2. Apa yang dimaksud dengan membaca memindai dan berikan contohnya ! 3. Apa tujuan meringkas isi buku ! 4. Jelaskan pengertian lafal., intonasi dan ekspresi ! 5. Sebutkan nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam cerpen ! Warning Harap tidak mengcopy paste dan mempublish ulang Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas 5 Semester 2 plus Kunci Jawaban yang ada di blog Jadilah blogger kreatif dengan tidak melakukan copy paste dan mempublish ulang ! Terima kasih Download Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas 5 Semester 2 Berikut ini postingan terbaru Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas 5 Semester 2 Tahun Ajaran 2017/2018 Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas 5 Semester 2 Terbaru Tahun 2018/2019 Kunci Jawaban room I Kunci Jawaban Room II 1. meringkas 2. ringkasan 3. alur 4. skenario 5. sutradara 6. sinopsis 7. sudut pandang 8. fiktif 9. unsur intrinsik 10. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kunci Jawaban Room III 1. Membaca sekilas atau skimming adalah membaca secara garis besar untuk mendapatkan gambaran umum dari isi buku atau teks bacaan. 2. Membaca memindai yaitu membaca untuk menemukan informasi secara cepat dan tepat. Contohnya mencari kata dalam kamus 3. Tujauan meringkas isi buku yaitu untuk membantu memahami dan mengetahui isi sebuah buku atau karangan 4. Lafal adalah cara seseorang dalam mengucapkan bunyi bahasa Intonasi adalah lagu kalimat Ekspresi adalah gerakan tubuh atau gambaran raut muka untuk memperlihatkan perasaan 5. Nilai moral, nilai kemanusiaan, nilai etika, dan nilai estetika Itulah Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas 5 Semester 2 plus Kunci Jawaban yang bisa saya bagikan. Semoga bermanfaat. Orangkedua dalam Bible yang memberikan persepuluhan ialah Yakub, iaitu cucu Abraham. Dia berjanji untuk memberikan "satu persepuluh daripada segala" yang diberikan Tuhan jika Tuhan memberkatinya. ( Kejadian 28:20-22) Menurut sesetengah cendekiawan Bible, Yakub mungkin memberikan persepuluhan ternakannya. Jawabanorang yang memberikan arahan dalam drama disebut yang bisa admin aku yaa.... JawabanOrang yang memberikan arahan dalam drama disebut Sutradarasemoga membantu

Posisiseorang sutradara dalam proses pembuatan film pada umumnya sangat kompleks. Ia dilihat sebagai pemimpin dengan kemampuannya memberi arahan. Jika dilihat dari sudut pandang ini, hasil kerja (film) ditentukan oleh skrip, kerja kamera, akting dan editing. Peran sutradara adalah pada pengorganisasiannya.

Jawabantokoh utama dalam drama JawabantokohPenjelasanTokoh, yaitu pelaku yang memerankan seorang karakter dalam cerita. Penokohan adalah penggambaran watak setiap tokoh. Pertanyaan baru di B. Indonesia siapa yg membuat teks laporan, dan di dasarkan pada apa teks laporan di buat​ tolong di bantu ya kak ​ Perhatikan penggalan resensi berikut ini! Karya Supernova adalah sebuah imajinatif. Sungguh tidak lazim bagi dunia sastra sarat dengan problema filsaf … at dan teori-teori ilmiah. Baru kali ini dalam sastra Indonesia, seorang penulis mampu mengaktualisasikan labirin kehidupan kontemporer secara eksprimentatif dengan gaya yang hampir science fiction. Dalam kutipan tersebut hal yang diresensi adalah .... bahasa pengarang dalam buku kepengaran kekurangan dan keunggulan buku kesimpulan terhadap buku gaya penulisan cerita​ buatkan puisi tentang soto madura ​ buatlah puisi dengan awalan K,A,D,E,M,A,N,G,A,N DENGAN TEMA lingkungan​
memberikansaran dalam pengemasan visual. 3.3.4 Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah Dalam sebuah produksi program acara, penulis naskah sangat penting dan dibutuhkan oleh tim produksi. Jika dilihat dari definisinya, penulis naskah adalah orang yang mengembangkan ide menjadi sebuah naskah yang akan dijadikan
Drama merupakan salah satu genre sastra dengan kekhasan pada unsur dialog. Hal ini sebagaimana pendapat Suryaman 2010 10 yang menyatakan drama sebagai karya sastra yang berupa dialog-dialog dan memungkinkan untuk dipertunjukkan sebagai tontonan. Meskipun memiliki kemungkinan untuk dipertunjukkan, tetapi drama tidak selalu dipentaskan. Wahyudi cari99 menyatakan bahwa ada drama untuk dibaca saja meskipun di dalamnya terdapat dialog atau cakapan dan petunjuk pemanggungan. Drama seperti ini lazim disebut closet drama atau drama baca. Sementara itu, ada juga drama yang dipentaskan yang disebut sebagai drama drama atau teks-teks drama ialah semua teks yang bersifat dialog dan isinya membentangkan sebuah alur Luxemburg, 1984. Hal ini sejalan dengan pendapat Wiyanto 2002 31-32 yang menyatakan naskah drama sebagai karangan yang berisi cerita atau lakon. Prosa fiksi berbentuk cerita atau memiliki alur yang dikisahkan secara langsung. Berbeda dengan prosa fiksi, penuturan cerita dalam naskah drama ditampilkan melalui dialog para tokohnya. Drama menampilkan alur dengan konflik kehidupan. Karya sastra ini mendramatisasikan konflik-konflik yang dialami oleh manusia, meskipun tokoh- tokoh yang diangkatnya tidak selalu manusia. Drama bisa mengangkat tokoh binatang, tokoh hantu, tokoh benda-benda di alam, tokoh mainan, dan sebagainya. Dengan mendramatisasikan kehidupan manusia, pembaca teks drama atau penonton pementasan drama akan mendapatkan amanat yang bermanfaat untuk kehidupannya. Dengan alasan ini, pembelajaran drama di sekolah sangat relevan untuk mengayakan pengalaman jiwa para siswa, sekaligus membangun Unsur Drama1 AlurAlur atau plot atau kerangka cerita merupakan jalinan cerita atau kerangka dari awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh yang berlawanan Waluyo, 20018. Menurut Wiyanto 200224, secara rinci, perkembangan plot drama ada enam tahap, yaitu eksposisi, konflik, komplikasi, krisis, resolusi, dan keputusan. Tahap eksposisi disebut pula tahap perkenalan. Wujud perkenalan ini berupa penjelasan untuk mengantarkan penonton pada situasi awal lakon drama. Pada tahap konflik, mulai muncul insiden kejadian. Insiden pertama inilah yang memulai plot sebenarnya, karena insiden merupakan konflik yang menjadi dasar sebuah drama Wiyanto 2002 25.Selanjutnya, cerita berkembang ke dalam tahap komplikasi sehingga menimbulkan konflik-konflik yang semakin banyak dan rumit. Banyak persoalan yang saling terkait yang menimbulkan tanda tanya. Konflik pun akhirnya memuncak dan masuk pada tahap krisis. Klimaks berarti titik pertikaian paling ujung yang dicapai pemain protagonis pemeran kebaikan dan pemain antagonis pemeran kejahatan. Tahap resolusi merupakan penyelesaian konflik. Jalan keluar penyelesaian konflik-konflik yang terjadi sudah mulai tampak jelas. Tahap terakhir adalah keputusan. Pada tahap ini semua konflik berakhir dan sebentar lagi cerita selesai. Dengan selesainya cerita, maka pementasan drama selesai Wiyanto, 2002 26.Struktur alur drama ini sejalan dengan struktur alur dalam buku siswaGambar Struktur Alur Drama Kemdikbud, 2018Menurut Wiyanto 200212, alur drama disajikan dalam urutan babak dan adegan. Babak adalah bagian terbesar dari drama. Pergantian babak bisa ditandai dengan layar yang turun atau lighting sejenak dimatikan. Pergantian babak biasanya menandai pergantian latar di panggung pergantian properti, baik latar waktu, atau latar tempat/ruang, atau keduanya. Adegan adalah bagian dari babak. Satu babak dapat terdiri atas beberapa adegan. Sebuah adegan hanya menggambarkan satu suasana. Pergantian adegan tidak selalu disertai pergantian TokohTokoh adalah pelaku yang menggerakkan alur drama. Cara menggambarkan tokoh disebut penokohan. Penokohan ini erat hubungannya dengan perwatakan. Menurut Wiyanto 2002 27, karakter atau perwatakan adalah keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang tokoh dalam lakon drama. Watak para tokoh ini dapat digambarkan dalam tiga dimensi watak dimensional, yaitu dimensi fisiologis, psikologis, dan sosiologis Waluyo, 200317-18. Dimensi fisiologis terkait dengan kondisi fisik tokoh seperti umur, jenis kelamin, warna kulit, tinggi rendah badan, kurus gemuk badan, suara, dan sebagainya. Dimensi psikologis terkait dengan kondisi psikis seperti watak, mentalitas, standar moral, temperamen, keadaan emosi, dan sebagainya. Dimensi sosiologis terkait dengan kondisi sosial yang melingkupinya, seperti pekerjaan atau mata pencaharian, agama, ras, kelas sosial, dan peranannya terhadap jalan cerita, tokoh-tokoh dalam drama dapat dikategorikan dalam tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh tritagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang mendukung cerita. Dalam drama biasanya ada satu atau dua tokoh protagonis utama yang didukung oleh tokoh-tokoh pendukung lainnya. Tokoh antagonis adalah tokoh penentang cerita. Dalam drama biasanya ada seorang tokoh utama yang menetang cerita dan beberapa figur pembantu yang ikut menentang cerita. Tokoh tritagonis adalah tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonis maupun untuk tokoh antagonis Waluyo, 200316.3 LatarWaluyo 2001 23 menyatakan bahwa setting atau tempat kejadian cerita disebut latar cerita. Secara lebih lengkap, Wiyatmi 2006 51 menyatakan latar dalam naskah drama meliputi latar tempat, waktu, dan suasana yang ditunjukkan dalam teks samping. Dalam pentas drama, latar divisualisasikan di atas pentas dengan tampilan, dekorasi, dan tata panggung yang menunjukkan situasi memahami latar, maka seorang pembaca naskah drama, para aktor, dan pekerja teater yang akan mementaskannya harus memperhatikan keterangan tempat, waktu, dan suasana yang terdapat pada teks samping atau teks nondialog Wiyatmi 2006 52.4 TemaTema adalah pikiran pokok yang mendasari lakon drama, yang dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi cerita yang menarik Wiyanto, 2002 23. Waluyo 2003 24 menyatakan tema merupakan gagasan pokok yang terkandung dalam drama. Dalam drama, tema akan dikembangkan melalui alur dramatik melalui tokoh-tokoh protagonis dan antagonis dengan perwatakan yang memungkinkan terjadinya konflik dan diformulasikan dalam bentuk dialog Waluyo 2001 24. Dengan kata lain, tema ini menjadi dasar untuk pengembangan cerita. 5. AmanatSeorang pengarang drama, sadar atau tidak sadar, pasti menyampaikan amanat atau pesan dalam karyanya. Pembaca dan penonton mencari amanat dari drama yang dibacanya atau pementasan yang ditontonnya. Pembaca yang teliti akan menangkap amanat yang tersirat di balik yang tersurat. Amanat bersifat subjektif. Artinya, pembaca dapat berbeda-beda menafsirkan makna atau amanat karya itu bagi dirinya Waluyo, 200328.Menurut Waluyo 2001 28, amanat sebuah drama akan lebih mudah dihayati penikmat, jika drama itu dipentaskan. Melalui pelajaran moral, pesan- pesan kebaikan, empati pada isu-isu kemanusiaan, dan sebagainya, drama akan memberikan manfaat dalam kehidupan. Selain kemanfaatan, tentu saja membaca teks drama atau menonton pementasan drama akan membuat pembaca atau penonton menjadi DialogDialog merupakan ciri khas drama. Dialog dilakukan oleh para tokoh dan harus mendukung karakter tokoh yang diperankan. Dialog ini menggerakkan alur drama. Karena drama adalah gambaran kehidupan, maka dialog juga harus menggambarkan kehidupan para tokohnya. Menurut Waluyo 200320, ragam bahasa dialog adalah bahasa lisan yang komunikatif dan bukan bahasa tulis. Hal ini disebabkan drama adalah potret kenyataan yang diangkat ke dalam pentas. Sebagai contoh, dialog ibu dan anak dalam keseharian menggunakan bahasa lisan yang tidak formal. Jika dalam pementasan bahasa ibu dan anak menggunakan bahasa tulis dan formal, maka relasi atau hubungan ibu dan anak menjadi tidak alami dan tidak komunikatif, Waluyo 200321 juga menyatakan bahwa dialog dalam drama harus bersifat estetis atau memiliki keindahan bahasa. Bahkan, kadang- kadang dialog harus bersifat filosofis dan mampu mempengaruhi keindahan. Hal ini disebabkan kenyataan yang ditampilkan dalam pentas harus lebih indah dari kenyataan yang sesungguhnya terjadi dalam dunia Waluyo 2003 22, dialog juga harus hidup, artinya mewakili tokoh yang dibawakan oleh para pemain. Watak secara fisiologis, psikologis, dan sosiologis dapat diwakili oleh dialog itu. Sebagai contoh, seorang tokoh dengan fisik yang lemah, sakit, kritis, dan sakaratul maut tidak mungkin bersuara keras dengan mimik wajah yang cerah LakuanLakuan merupakan gerak-gerik pemain di atas pentas. Lakuan harus berkaitan dengan alur dan watak tokoh. Lakuan adalah proses perwujudan adanya sebuah konflik di dalam sebuah drama. Konflik adalah hal yang bersifat dramatik. Dalam sebuah drama, lakuan tidak selamanya badaniah dengan gerak-gerik tubuh. Akan tetapi, lakuan dapat juga bersifat batiniah atau laku batin, yaitu pergerakan yang terjadi dalam batin pelaku, yang dapat dihasilkan oleh dialog. Dialog akan menggambarkan perubahan atau kekusutan emosi yang terungkap dalam sebagaian dari percakapan pelakunya. Di sini situasi batin dapat pula terlihat dari gerak-gerik fisik seseorang, yang disebut sebagai dramatic action yang terbaik Grabanier dalam Wiyatmi, 2006 52-53. Karena itu, Waluyo 200320 menyatakan bahwa diksi dalam dialog harus disesuaikan dengan dramatic action Teks SampingTeks samping atau petunjuk teknis mempunyai nama lain yaitu kramagung. Dalam bahasa Inggris sering disebut stage direction. Sesuai namanya, teks samping ini memberikan petunjuk teknis tentang tokoh, waktu, suasana pentas, suara, musik, keluar masuknya pemain, keras lemahnya dialog, warna suara, perasaan yang mendasari dialog, dan sebagainya. Teks samping yang lengkap akan membantu sutradara dan para pemain dalam menafsirkan naskah. Teks samping ini biasanya ditulis dengan tulisan yang berbeda dari dialog, misalnya huruf besar, huruf miring, atau di dalam kurung buka dan kurung tutup Waluyo,200329. Untuk memahami unsur-unsur ini, bacalah naskah drama “Operasi” karya Putu Wijaya berikut IIOPERASINaskah Drama Putu WijayaENTAH KARENA APA AKHIRNYA YANG TERTIDUR ITUPUN TERBANGUN. IA MELIHAT SEKELILING. IA SUDAH BERADA DI RUANG PRAKTEK DOKTER. TERLIHAT BERBAGAI ALAT ATAU HIASAN YANG SESUAI DENGAN SEBUAH RUANG DOKTER. RUANG ITU SEPI. TIDAK ADA APA-APA KECUALI ORANG ITU. LALU ORANG ITU BERANJAK. IA MENGAMATI BENDA-BENDA DIRUANGAN ITU. KETIKA TENGAH KEASYIKAN MENGAMATI, DOKTER Selamat sore! PASIEN terkejutoh, maaf selamat sore! DOKTERAda yang bisa saya Bantu?PASIENAnda dokter yang praktek di sini? DOKTERBenar! PASIENSyukurlah! Saya sudah lama menunggu anda! DOKTERO, tersenyum maklum silahkan duduk! PASIENTerima kasih bergegas duduk DOKTERNama anda siapa? PASIENNama? Oh, nama saya menyebut nama DOKTERHmm. Apa keluhan anda? PASIENO, saya sedang butuh seorang dokterDOKTERTentu saja, anda sudah datang kemariPASIENTetapi saya tidak sedang menderita penyakit dokter! DOKTERLantas? PASIENSaya kemari juga tidak minta untuk diobati dok! DOKTERYa, ya! Tapi coba ceritakan apa keluhan anda sebenarnya?PASIENO, begini dokter, Muka saya ini terlalu umum dokter! Sama sekali tidak ada ciri yang khas dan istimewa. Coba amati muka saya… muka saya ini sama saja dengan berjuta-juta orang Indonesia lainnya. Mata saya tidak sipit seperti orang Jepang juga tidak lebar seperti orang Bule. Hidung saya ini dok, tidak mancung juga tidak dapat dikatakan pesek. Ah, kalau nama saya ini saya ganti yang aksi misalnya menyebut satu atau dua nama juga tidak membuat saya berbeda dokter. Itulah yang membuat saya merasa hambar dan seperti berjalan di jalan datar yang panjang dan membosankan. Pantas saja kalau saya melamar jadibintang film, tidak ada yang mau jadi anda mau jadi bintang film? PASIENBegitulah! DOKTERJadi anda datang kemari mau dioperasi supaya bisa diterima jadi bintang film? PASIEN menganggukDOKTERItu mudah, sebentar. PASIENE…kenapa anda memandang seperti itu. Ada yang salah pada diri saya? DOKTER tersenyumJangan khawatir itu salah satu cara saya untuk mencari rumus dan kunci pada wajah anda. Sehingga nantinya saya mudah untuk melakukan operasiPASIEN Oh. DOKTERYa. Saya sudah menemukannya. Anda mau dibuat cantik seperti siapa? PASIEN terperanjatApa dokter bilang? Cantik? Jangan dokter, jangan bikin saya cantik? DOKTERLantas? PASIENKedatangan saya kemari adalah ingin menjadi orang yang berwajah jelek, bahkan terjelek di seluruh muka bumi ini!DOKTER tertawa Anda bercanda! PASIENSaya tidak bercanda dan ini bukan lelucon. Ini serius dok! Saya benar-benar ingin menjadi orang yang paling jelek, jelek, dan jelek sekali. Kalau bisa lebih jelek dari si menyebut satu atau dua nama sudahlah siapa saja pokoknya anda benar-benar serius? PASIENYa. Buat wajah saya sejelek mungkin. Pesekkan hidung saya atau rusak mulut saya, ubah mata saya atau terserah dokter. Dokter kan tahu sendiri! Yang penting saya bisa komersil!DOKTER tampak kebingungan PASIENDokter kok kelihatannya bingung. DOKTERTentu saja saya bingung sebab selama ini belum ada yang datang kemari yang minta supaya mukanya dirusak. Rata-rata mereka minta supaya dibuat ganteng atau cantik. Lihat saja surat-surat pujian dan piagam penghargaan itu, atau lihat foto- foto itu, itu adalah hasil kerja saya dan rata-rata mereka apa susahnya merusak? Merusak itu lebih mudah daripada membuat ganteng atau cantik!DOKTERSaya tahu, tapi…PASIENTapi apa dokter? DOKTERSaya tidak bisa menjamin nanti setelah operasi dan wajah anda rusak, anda bisa komersil!PASIENDokter tidak usah ragu-ragu, saya yakin, nanti kalau rusak pasti komersil! c. Unsur Pementasan Drama1 Naskah DramaPementasan drama dilakukan berdasarkan naskah drama. Dalam naskah drama terdapat dialog dan teks samping yang akan menjadi panduan pementasan. Naskah drama ini biasanya dibagi menjadi babak demi babak dan adegan demi adegan. Dalam naskah drama termuat nama-nama tokoh dalam cerita, peran tokoh, dialog yang diucapkan, lakuan yang dilakukan para tokoh, alur cerita, dan penataan Pemain Aktor dan AktrisPemain merupakan orang yang memerankan cerita di atas pentas. Aktor adalah pemain laki-laki, sedangkan aktris adalah pemain perempuan. Pemain ini akan menentukan jalan cerita drama. Karena itu, seorang pemain harus dapat memahami tokoh yang diperankan dan harus dapat memerankannya dengan penghayatan yang tepat. Dengan alasan ini, peran pemain ini sangat penting dalam pementasan sehingga Waluyo 200335 menyatakan bahwa aktor dan aktris menjadi tulang punggung pementasan. Dengan aktor dan aktris yang tepat dan berpengalaman, serta didukung naskah dan sutradara yang baik, sebuah pementasan akan menjadi SutradaraMenurut Waluyo 200336, tugas sutradara adalah mengkoordinasi segala anasir pementasan, sejak latihan sampai dengan pementasan selesai. Tugas sutradara meliputi mengurus acting para pemain, mengurus kebutuhan yang berhubungan dengan artistik dan teknis. Bahkan, urusan musik, tata panggung, tata lampu, tata rias, kostum, dan sebagainya diatur atas persetujuan sutradara. Dengan tugas- tugas ini, dapat dipahami bahwa tugas sutradara tidaklah ringan dan mudah. Selain penguasaan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pentas, seorang sutradara juga harus memiliki kemampuan manajemen dan komunikasi yang bagus. Sebagai pemimpin pementasan, seorang sutradara mengkoordinir banyak sekali orang, mulai dari pemain, tim tata rias, tim kostum, tim teknis panggung, dan sebagainya. Meskipun sebagai pemimpin pementasan, seorang sutradara tetap harus mengakomodasi usulan dari tim. 4 Tata RiasTata rias adalah seni menggunakan bahan kosmetika untuk menciptakan wajah peran sesuai tuntutan lakon Waluyo, 2003131. Karena itu, penata rias dalam pementasan drama harus memahami peran apa yang akan dimainkan oleh pemain yang diriasnya. Terkait dengan watak dimensional, penata rias harus memahami dimensi fisiologis, psikologis, dan sosiologis tokoh. Karena itu, tugas penata rias tidak sekadar membuat aktor menjadi ganteng dan aktris menjadi cantik, tetapi lebih dari itu adalah merias sesuai karakternya. Penata rias memahami teknik membuat kumis atau jenggot buatan, teknik membuat pemain tampak galak, bahkan teknik membuat pemain menjadi menakutkan seperti hantu. Secara lebih spesifik, seorang penata rias harus memiliki teknik seni dalam merias, seperti teknik shading hidung, meniruskan pipi, memajukan gigi, menebalkan mata, membuat keriput, membentuk alis dan teknik lainnya. Selain itu, penata rias juga harus terampil dan cekatan mengingat pemain yang dirias bisa jadi banyak dengan teknik rias yang membutuhkan waktu yang lama. Penata rias harus memiliki manajemen waktu yang baik sehingga pemainnya bisa siap sebelum pementasan Tata BusanaPenata busana dalam pementasan drama membantu aktor membawakan perannya sesuai tuntutan lakon Waluyo, 2003134. Penata busana mengatur pakaian pemain, seperti bahan, model, dan cara mengenakannya. Tata busana tidak bisa dipisahkan dengan tata rias. Karena itu, penata rias dan penata busana harus bekerja sama untuk saling menyesuaikan dan saling membantu untuk menciptakan tokoh yang hidup dalam pementasan dengan latar waktu dan latar sosial yang khas, penata busana harus melakukan riset untuk menentukan kostum yang tepat. Sebagai contoh, pementasan drama dengan latar waktu sebelum kemerdekaan memerlukan busana-busana yang sesuai dengan masanya. Begitupun untuk pementasan dengan latar sosial tipikal Suku Dayak. Penata busana harus detil memahami jenis kostum yang tepat. 6 Tata PentasTata pentas adalah segala hal yang terkait dengan penataan tempat pementasan. Istilah tata panggung biasanya digunakan untuk pementasan di panggung. Namun, pementasan dapat juga dilakukan di arena, tanah lapang, ruangan, atau tampat yang lain. Penata pentas biasanya dilakukan secara tim. Panggung atau tempat pentas lainnya mendeskripsikan tempat, waktu, dan suasana yang terjadi. Tata pentas ini berhubungan dengan tata lampu dan tata Tata LampuPenata lampu bertugas mengatur pencahayaan di panggung. Karena itu, bagian ini sangat terkait dengan tata panggung. Tata lampu dalam pementasan tidka sekadar memberi penerangan selama pementasan. Lebih dari itu, lampu memiliki banyak fungsi. Fungsi tata lampu menurut Waluyo 2003137-138 di anataranya adalah memberi efek alamiah dari waktu misalnya jam, musim, cuaca, dan suasana, membantu melukis bayangan, mengekspresikan mood dan atmosfer lakon, dan Tata SuaraTata suara bisa terkait pengaturan pengeras suara sound system, microphone, musik latar, musik dan suara-suara pengiring, dan sebagainya. Menurut Waluyo 2003148, musik dapat menjadi bagian lakon, tetapi yang terbanyak justru digunakan seabgai ilustrasi, baik sebagai pembuka seluruh lakon, pembuka adegan, memberi efek pada lakon, maupun sebagai penutup lakon. Tata suara berfungsi memberikan efek suara yang diperlakukan lakon, seperti bunyi suara burung, suara tangis, suara kereta api, dan sebagainya. Untuk memberikan efek tertentu, musik sering digabung dengan suara sound effect.Di dalam naskah, tata suara ini sering kali tidak tidak dijelaskan secara detil. Informasi dalam teks samping biasanya bersifat umum, seperti musik pelan, gaduh, sendu, atau sedih. Musik pengiring sebaiknya berada di balik layar agar tidak mengganggu para pemain dengan volume yang PenontonPenonton menjadi unsur penting dalam pementasan drama. Kesuksesan sebuah pementasan drama dapat dilihat dari respon para penonton. Penonton akan mengapresiasi pementasan sesuai dengan latar belakang pendidikan, ekonomi, ideologi, minat, dan sebagainya. d. Jenis DramaMenurut Siswanto 2008165, berdasarkan masanya, drama dapat dibagi menjadi dua, yaitu drama tradisional dan drama modern. Drama tradisional dan modern ini, menurut Wiyanto 200211-12, merupakan pembagian drama berdasar ada tidaknya Drama TradisionalMenurut Siswanto 2008165, drama tradisional atau drama rakyat folk drama adalah drama yang lahir dan diciptakan masyarakat tradisional. Drama ini digunakan untuk kegiatan sosial dan keagamaan seperti menyambut datangnya panen, menyambut tamu, sarana ritual atau mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan. Contoh drama tradisional di antaranya wayang orang, wayang ludruk, ketoprak, lenong, dan tari topeng. Menurut Wiyanto 200211, drama tradisional tidak menggunakan naskah. Jika pun ada, naskah hanya berupa kerangka cerita dan beberapa catatan yang berkaitan dengan permainan drama. Dalam drama tradisional, watak tokoh, dialog, dan gerak geriknya diserahkan sepenuhnya kepada satu drama tradisional adalah kethoprak. Beberapa lakon kethoprak di antaranya Panji Asmorodono, Angling Darmo, Kijang Kencana, dan sebagainya. Menurut Nusantara 199756, ciri umum kethoprak ialah tidak menggunakan skenario atau naskah penuh, dramatika lakon mengacu pada wayang kulit purwa, dialog bersifat improvisasi, akting dan bloking bersifat intuitif, tata busana dan tata rias realis, musik pengiring gamelan Jawa slendro dan pelog, menggunakan keprak dan tembang, lama pertunjukan sekitar 6 jam atau lebih, dan tema cerita dan pengaluran bersifat Drama ModernMenurut Siswanto 2008165, drama modern adalah drama yang lahir pada masyarakat industri. Drama semacam ini sudah memanfaatkan unsur teknologi modern dalam penyajiannya. Dalam seni teater modern, tata busana, tata rias, tata lampu, tata ruang, dan tata panggung dikemas modern, bahkan sudah ada yang menggunakan teknologi modern, film, animasi, dan komputer. Ceritanya selalu berkembang dan tidak selalu merujuk pada cerita tertentu. Menurut Wiyanto 200212, drama modern sudah menggunakan naskah yang memuat nama pemain, dialog, dan teks samping. e. Apresiasi DramaAda banyak cara untuk mengapresiasi drama, di antaranya menginterpretasi drama, merefleksi nilai-nilai drama, menulis teks drama, dan mementaskan drama. Semua aktivitas dalam rangka mengapresiasi drama akan memberi kemanfaatan pada pembaca drama atau penonton pementasan drama merupakan kegiatan menafsirkan makna drama yang dibaca atau pementasan drama yang ditonton. Setiap pembaca akan memiliki interpretasi yang berbeda, yang dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman intelektual, emosional, dan imajinasi masing-masing penafsir. Menginterpretasi atau menafsirkan drama/film ini sangat diperlukan untuk mengungkapkan makna yang tersembunyi atau sengaja disembunyikan pengarang. Satu hal yang harus dilakukan untuk menginterpretasi drama adalah membaca dengan cermat dan berulang keseluruhan teks drama atau menonton keseluruhan pementasan menginterpretasi drama, pembaca dapat merefleksi nilai-nilai drama tersebut dalam kehidupan. Drama adalah tiruan dunia nyata. Pemain-pemain dalam drama mendramatisasikan permasalahan-permasalahan kehidupan. Kerena itu, nilai-nilai dalam drama pasti dekat dengan kehidupan itu, apresiasi drama bisa dilakukan dengan menulis drama. Ide drama dapat diadaptasi dari cerpen, novel, puisi, diadaptasi dari cerpen, novel, puisi, dan sebagainya. Mengadaptasi dari karya yang sudah ada tidak selalu mudah. Untuk mengadaptasi dari karya yang sudah ada, penulis harus memahami isi karya tersebut sebagai bahan penulisan. Setelah itu, dapat dirancang kerangka tulisan dan dituangkan ke dalam bentuk apresiasi drama yang terakhir adalah mementaskan drama. Pementasan adalah sebuah tim yang terdiri dari pemain, penata rias, penata busana, penata pentas, petugas tata suara, dan sebagainya. Tim ini harus kompak dan saling memberi dukungan. Untuk membagi tanggung jawab, tugas-tugas dibagi secara merata. Namun, bukan berarti semua harus egois dengan tugasnya masing- masing. Diantara anggota tim harus saling melengkapi dan bekerja sama. Untuk mementaskan drama, pemain harus memahami jalan cerita secara utuh. Setelah itu, dilanjutkan dengan perencanaan pementasan. Unsur-unsur pementasan drama dapat digunakan sebagai pedoman untuk melakukan perencanaan. Beberapa hal yang terkait dengan perencanaan adalah pemilihan naskah yang akan dipentaskan, pembagian pemain dan penata teknis pementasan, dan jadwal latihan sampai menghasilkan pementasan yang bagus, tim harus banyak berlatih . Refleksi kemajuan latihan pementasan juga perlu dievaluasi. Kualitas latihan akan menentukan kualitas pementasanSumber Kusmarwanti. 2019. Pendalaman Materi Bahasa Indonesia Modul 3 Kesastraan. Kemdikbud 2 Penyajian kembali suatu karangan asli dalam bentuk singkat disebut . 3. Salah satu unsur cerita adalah plot. Unsur plot disebut juga . 4. Naskah drama disebut . 5. Orang yang memberikan arahan dalam drama disebut . 6. Ringkasan cerita dari sebuah drama disebut . 7. Cara pengarang dalam membawakan cerita disebut . 8.

Dki jakarta Unsur-unsur drama perlu kamu pahami untuk mengenalnya lebih dalam. Drama adalah jenis karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak. Menonton pertunjukan drama dapat menjadi hiburan untuk melepaskan penat bagi banyak orang. Kata drama berasal dari bahasa Yunani, dran yang berarti berbuat, to act atau to do. Literatur lain menjelaskan bahwa drama berasal dari bahasa Yunani “draomain” yang berarti berlaku, bertindak, atau bereaksi. Sementara itu, menurut KBBI drama adalah komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan atau watak melalui tingkah laku atau dialog yang dipentaskan. Lantaran menggambarkan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari, drama memiliki konflik yang dapat menghibur penonton. Unsur-unsur drama terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur-unsur inilah yang membangun sebuah cerita drama dapat dipentaskan. Selain itu, ada berbagai jenis drama yang dapat kamu tonton sesuai kegemaranmu. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Kamis 6/5/2021 tentang unsur-unsur drama. Unsur Intrinsik Drama Ilustrasi Drama Credit Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, unsur-unsur drama terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur-unsur drama yang membangun atau membentuk suatu drama dari dalam. Adapun komponennya yaitu tema, alur, tokoh, watak, latar, dan amanat. one. Tema Unsur-unsur drama yang wajib ada yang pertama adalah tema. Tema merupakan ide pokok atau gagasan utama dalam sebuah cerita drama. Jika sebuah drama tak memiliki tema yang jelas, pementasan drama tidak akan berjalan dengan lancar, para pemain pun akan kesulitan memerankan karakter yang diminta. Tema juga berfungsi untuk membantu para penonton memahami dan menangkap maksud dan tujuan pementasan tersebut. Tema yang jelas juga dapat menentukan sasaran penonton yang ingin dituju. Misalnya, tema percintaan, yang lebih banyak ditonton kalangan remaja hingga dewasa. 2. Alur Unsur-unsur drama selanjutnya adalah alur. Alur adalah jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama, sejak narasi awal hingga akhir drama. Alur inilah yang nantinya berperan menciptakan permasalahan, konflik, klimaks, dan penyelesaian permasalahan. Adanya alur dalam drama akan membuat drama menjadi lebih menarik. 3. Tokoh Tokoh atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama atau peran utama disebut primadona sedangkan peran pembantu disebut figuran. Agar pementasan drama lebih menarik, tokoh harus memiliki watak yang menonjol. Dengan adanya unsur-unsur drama satu ini, penonton akan lebih mudah memahami dan menghayati drama yang dipentaskan. Unsur Intrinsik Drama four. Watak Unsur-unsur drama selanjutnya adalah watak. Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Dalam drama ada beberapa watak yang biasanya selalu muncul, yakni protagonis dan antagonis. Watak protagonis adalah watak karakter baik yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya penyabar, kasih sayang, santun, pemberani, pembela yang lemah, baik hati dan sebagainya. Sedangkan watak antagonis adalah watak perilaku jahat yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya sifat iri dan dengki, kejam, penindas dan sebagainya five. Latar Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa dalam cerita drama. Latar menjadi salah satu unsur-unsur drama yang juga tak boleh dilewatkan dalam sebuah pementasan drama. Pada umumnya, latar akan disesuaikan dengan kondisi suasana saat cerita berlangsung. Sehingga penonton lebih bisa memahami kapan, di mana, serta suasana dalam drama. Selain latar yang tak boleh dilewatkan, dekorasi panggung juga bisa dibuat sedemikian mirip dengan setiap adegan. Berbagai jenis properti dapat mendukung pementasan lebih hidup dan mengesankan. 6. Amanat Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton. Biasanya, amanat atau pesan ini disampaikan tersirat ataupun tersurat dalam dialog tokoh utama. Unsur Ekstrinsik Drama ilustrasi drama sumber Pexel Selain unsur intrinsik drama, kamu juga perlu mengenali unsur ekstrinsik sebagai unsur-unsur drama. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun atau membentuk sebuah drama dari luar. Unsur ekstrinsik sangat berengaruh pada suatu karya sastra tetapi tidak menjadi bagian dari karya sastra tersebut. Unsur ekstrinsik ini bisa berbagai macam hal, seperti latar belakang penulis dari suatu karya sastra tersebut, misalnya asal usul penulis, pendidikannya, agamanya, dan lain-lain. Bisa juga terkait dengan latar belakang masyarakat pada suatu karya sastra baik novel, drama maupun cerpen, misalnya bagaimana kondisi ekonomi, kondisi sosial masyarakat, politik, dan lain-lain. Selain itu, unsur ekstrinsik ini juga bisa merupakan nilai nilai yang terkandung pada karya sastra baik itu novel, drama maupun cerpen, misalnya nilai nilai agama, sosial, dan lain-lain. Serta latar belakang dalam pembuatan karya sastra, misalnya motivasi penulis pada saat akan membuat dan ingin menyelesaikan karya sastra tersebut. Jenis-Jenis Drama Ilustrasi Drama Credit Berikut jenis-jenis drama yang perlu kamu ketahui 1. Opera Opera merupakan jenis drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik. Biasanya para tokoh yang memainkan opera bernyanyi berbagai judul lagu yang berbeda. Para penonton yang menyaksikan opera bisa dimanjakan dengan nyanyian bersuara merdu. two. Tragedi Tragedi merupakan jenis drama yang menggambarkan kesedihan. Dari awal hingga akhir ceritanya, kamu akan diperlihatkan kesedihan dan berbagai kegagalan sang tokoh utama. Di akhir cerita, tragedi biasanya akan ditutup dengan duka atau kematian dari tokoh utama. Para penonton akan dibawa emosinya untuk ikut merasakan kesedihan yang terjadi dalam tragedi. iii. Komedi Komedi adalah jenis drama yang bermaksud untuk menimbulkan kelucuan dan menarik gelak tawa para penonton. Komedi dibuat bertujuan sebagai hiburan. Meski begitu, komedi dan acara lawak tidak sama. Komedi masih memperhatikan unsur yang terdapat dalam drama. 4. Tragikomedi Tragikomedi adalah jenis drama yang memadukan antara drama tragedi dan komedi. Selain menampilkan kisah sedih sang tokoh utama, alur cerita tragedi akan diselingi dengan candaan untuk mewarnai sebuah drama yang dipentaskan. five. Farce Farce adalah jenis drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan. Farce mulai dikenal luas sejak abad ke-14. Farce biasanya bersifat satir menyindir, namun ringan. Dengan komposisi dramatis, pertunjukan farce akan memperlihatkan situasi yang diniliai cukup mustahil six. Tablo Tablo adalah jenis drama yang mengutamakan gerak-gerik para pemainnya. Karena itu, jenis drama ini tidak mengucapkan dialog seperti drama lainnya. Penonton harus menebak sendiri alur cerita yang disajikan melalui gerakan yang dibuat. 7. Melodrama Melodrama adalah salah satu jenis drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi musik tertentu. Musik yang digunakan dalam melodrama dimaksudkan untuk membuat para penonton terbawa emosi dan menunjukkan karakter dari para pemainnya. Biasanya, melodrama selalu berakhir bahagia. 8. Sendratari Sendratari adalah jenis drama yang menggabungkan antara seni drama dan seni tari. Sendratari mengutamakan gerak-gerak penguat ekspresi sebagai pengganti dialog. Di Indonesia, sendratari banyak digunakan untuk menceritakan kisah ramayana yang menyelamatkan Dewi Sinta.

Fungsisutradara dalam pertunjukan wayang orang adalah memberikan arahan dan mengkoordinasi seluruh rangkaian cerita dari awal hingga akhir. Pertunjukan wayang juga memiliki struktur yang terbagi dalam ke dalam unit-unit yang disebut jejer. Struktur pertunjukan wayang orang mengacu pada pola pertunjukan wayang kulit purwa, seperti jejer

Quipperian, siapa yang suka nonton lenong atau wayang? Ayo, ngaku! Kamu enggak perlu malu, kok, soalnya orang yang suka nonton drama itu termasuk dalam kelompok orang-orang kece yang mencintai seni. Materi drama tentunya merupakan salah satu materi sastra yang harus kamu pelajari di pelajaran Bahasa Indonesia. Kali ini, Quipper Blog akan mengupas tuntas materi teks drama biar kamu bisa memahaminya dengan baik. Apa pengertian dan unsur-unsurnya? Daripada makin kepo, yuk simak di bawah ini! Pengertian Drama Drama berasal dari kata dalam bahasa Yunani, yakni draomai yang memiliki arti berbuat, bertindak, dan bereaksi. Dari beberapa arti itu, drama dapat diartikan sebagai tindakan atau perbuatan. Dengan demikian, definisi dari drama adalah karangan yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia dalam bertingkah laku yang dipentaskan dalam beberapa babak. Perlu kamu ketahui, istilah drama pada masa penjajahan Belanda di Indonesia disebut dengan tonil. Istilah itu kemudian berkembang dan diganti menjadi istilah sandiwara. Kata sandiwara itu sendiri berasal dari bahasa Jawa, yakni sandi rahasia’ dan wara pengajaran.’ Jadi, sandiwara mengandung makna pengajaran yang dilakukan dengan perlambang. Kaitannya istilah tersebut dengan drama ada pada nilai-nilai yang tersampaikan dalam suatu drama. Biasanya, suatu drama berisikan kritik atas keadaan sosial masyarakat kepada penguasa atau memberikan gambaran kondisi ideal yang kiranya harus diwujudkan dalam masyarakat di kehidupan sehari-hari. Struktur Teks Drama Sebuah teks drama pada dasarnya terbagi atas beberapa bagian yang disebut sebagai babak dan babak tersebut dibagi lagi atas beberapa adegan. Diawali oleh prolog, dialog, dan epilog. Ketiga hal itu merupakan struktur pembangun teks drama. Prolog adalah kata pendahuluan yang menarik perhatian penonton ke dalam suasana yang dikehendaki. Sederhananya, prolog ialah adegan pembuka drama. Lalu, masuk ke dalam dialog, yakni percakapan antar tokoh dalam adegan. Percakapan itu membuat penonton memahami seperti apa cerita yang diangkat dalam suatu drama. Dan, struktur akhir drama ialah epilog. Pengertian dari epilog ialah kata-kata yang mengandung ikhtisar seluruh cerita. Dengan kata lain, epilog ialah adegan akhir atau penutup suatu drama. Jenis-jenis Drama Jenis-jenis drama dibagi menjadi beberapa jenis, yakni berdasarkan penyajian lakon, sarana pementasannya, dan benar atau tidaknya naskah drama. Berdasarkan penyajian lakon, drama terbagi menjadi Drama tragedi drama yang ceritanya penuh dengan kesedihan. Drama komedi drama yang penuh dengan kelucuan. Drama tragedikomedi perpaduan antara drama sedih dan lucu. Opera drama yang dialognya dinyanyikan dengan iringan musik. Melodrama drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi melodi atau musik. Farce drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan. Tablo jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan. Sendratari gabungan antara seni drama dan seni tari Lalu, berdasarkan sarana pementasannya, pembagian drama terdiri dari Drama panggung drama yang dimainkan para aktor di atas panggung. Drama radio/sandiwara radio tidak bisa dilihat dan diraba hanya bisa didengar oleh penikmat. Drama wayang drama yang diiringi pergelaran wayang. Drama boneka para tokoh drama digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang. Dan, berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama, jenis drama terbagi menjadi Drama tradisional pertunjukan drama yang tidak menggunakan naskah. Pemain bebas berdialog yang terpenting jalan cerita mengalir dan sesuai dengan tema. Contoh ludruk, lenong, ketoprak. Drama modern pertunjukan drama yang menggunakan naskah drama. Para pemain harus mengikuti dialog yang terdapat dalam naskah. Ciri-ciri Teks/Naskah Drama Setelah memahami pengertian, struktur, dan jenis-jenisnya, kamu perlu juga memahami tentang ciri-ciri naskah drama. Perlu diketahui, ciri-ciri naskah drama memiliki kekhasannya sendiri sehingga membedakannya dengan ciri-ciri bentuk sastra lainnya, yakni prosa dan puisi. Berikut ciri-ciri naskah drama Seluruh ceritanya berbentuk dialog, semua ucapannya ditulis dalam teks. Semua dialog tidak menggunakan tanda petik dua “…” karena dialog drama bukanlah kalimat langsung. Dalam naskah drama terdapat petunjuk lakuan. Petunjuk itu harus dilakukan oleh pemain atau aktor yang melakonkan naskah tersebut. Petunjuk lakuan itu ditandai oleh dua tanda kurung. Unsur-unsur Intrinsik Naskah Drama Dalam teks atau naskah drama, terdapat unsur-unsur intrinsik yang membangunnya. Unsur-unsur itu terbagi menjadi tema, alur, tokoh, watak, latar, dan amanat. Tema merupakan inti dari sebuah cerita. Setiap teks atau naskah drama pasti memiliki tema sehingga pokok penceritaannya dapat dipahami oleh penonton. Unsur kedua ialah alur. Secara sederhana, pengertian alur adalah jalan cerita dari sebuah pertunjukan drama mulai dari babak pertama sampai dengan babak akhir. Alur ini membingkai penceritaan dalam drama sehingga penonton memahami kronologi kisahan dalam cerita. Lalu, ada unsur tokoh. Unsur tersebut dapat disebut juga pelaku, terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu figuran. Unsur keempat ialah watak. Pengertian watak secara sederhana ialah perilaku yang diperankan oleh tokoh. Watak protagonis adalah watak yang baik lawannya adalah antagonis. Kemudian, unsur selanjutnya ialah latar. Definisi dari latar ialah gambaran tempat, waktu, dan situasi peristiwa dalam cerita drama. Dan, unsur terakhir ialah amanat, yakni pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca/penonton yang disampaikan melalui peran para tokohnya. Keenam unsur tersebut pastinya ada dalam naskah drama. Bila kehilangan salah satu unsur tersebut, penonton pasti akan kesulitan memahami cerita yang tengah dipentaskan dalam drama. Itulah pembahasan mengenai materi teks drama yang bisa Quipper Blog sampaikan. Kalau kamu ingin mendapatkan penjelasan lebih detail tentang materi ini, maka kamu bisa mendapatkannya di Quipper Video. Bergabung dengan Quipper Video tentunya akan sangat membantumu memahami materi tersebut. Di Quipper Video, ada video pembelajaran dari tutor-tutor kece nan profesional yang mampu menjelaskan hal-hal rumit dengan cara sederhana. Dengan begitu, kamu pun akan lebih cepat memahami materi drama ataupun materi lainnya dengan menonton dan mencermati video pembelajaran. Yuk, tunggu apa lagi, gabung bersama Quipper Video! Sumber Catatan Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII KTSP 2006 Quipper Video Yuk, Baca Beragam Contoh Teks Drama Ini Biar Kamu Paham Materi Teks Drama! Penulis Muhammad Khairil

ihV6.
  • 9ic3png910.pages.dev/11
  • 9ic3png910.pages.dev/299
  • 9ic3png910.pages.dev/63
  • 9ic3png910.pages.dev/232
  • 9ic3png910.pages.dev/187
  • 9ic3png910.pages.dev/420
  • 9ic3png910.pages.dev/412
  • 9ic3png910.pages.dev/499
  • orang yang memberikan arahan dalam drama disebut